Bila kita mencermati pemberitaan media begitu beragam kasus-kasus
yang terjadi di internal maupun ekstenal perusahaan seperti gagalnya
perusahaan melakukan IPO, demo pegawai menuntut kenaikan gaji, tudingan
perusakan alam, atau bahkan perusahaan yang dinilai dalam kondisi prima
secara finansial secara mengagetkan diberitakan akan dipailitkan.
Kondisi ini memperlihatkan kepada kita kerentanan organisasi di era
global. Dan ketika masalah sedang menimpa perusahaan, maka dengan
seketika peran public relations mencuat ke permukaan dan fungsi sebagai
‘problem solver’ menjadi misi terpenting. Dalam konteks ini PR tak
ubahnya seperti pemadam kebakaran saja, hanya diperlukan ketika ada
masalah sedang terjadi.
Di era digital saat ini organisasi
berhadapan dengan kastemer yang semakin cerdas dalam memahami dan
menyikapi setiap pemberitaan media maupun pembicaraan publik.
Meningkatnya globalisasi seiring dengan pesatnya perkembangan media dan
teknologi secara otomatis telah merubah pola komunikasi dan perilaku
masyarakat. Situasi ini menyulitkan organisasi untuk memprediksi secara
akurat apa yang akan terjadi, hal ini mempengaruhi kerentanan organisasi
dan dapat berdampak pada reputation risk. Menghadapi perubahan yang semakin dinamis, organisasi yang statis dan menjalankan business as usual
hanya tinggal menunggu waktu untuk ‘karam’. Organisasi yang dinamis
dalam merespon perubahan, inovatif dalam mengembangkan strategi korporat
dan bisnis dapat bertahan dalam persaingan dan mampu menjaga
keberlangsungan bisnisnya. Kondisi dan situasi ini menjadi tantangan
sekaligus peluang bagi para praktisi PR untuk berkembang dari hanya
sekedar menjalankan perannya sebagai communication technician menjadi
berkontribusi dalam strategic management.
Lantas apa yang dimaksud
dengan strategic management dan bagaimana PR berperan dan berkontribusi
dalam hal tersebut? Sebelum sampai pada penjelasan ini, cobalah untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, ‘apa fungsi komunikasi di perusahaan
anda?’, ‘apakah sekedar metoda untuk berkomunikasi ataukah sudah
menjadi bagian proses manajemen?’ lalu ‘bagaimana dengan inputnya
terhadap organisasi?’
Mencermati dan mengobservasi peran dan
fungsi PR di sebagian besar perusahaan di Indonesia, PR masih
diposisikan sebagai communication technician yang hanya berfokus pada
publicity dan media relations. Pemahaman manajemen yang masih rendah
tentang PR sering menjadi kendala bagi para praktisi dalam menjalankan
fungsinya khususnya ketika dihadapkan pada berbagai permasalahan
organisasi.
Public Relations : Strategic Communication
Perkembangan
public relations dari waktu ke waktu telah banyak didefinisikan oleh
para ahli, mengkaji public relations sebagai konsep ataupun teori kerap
kali menjadi argumentasi akademik yang menarik. Public relations
merupakan serangkaian proses strategis dalam manajemen komunikasi
organisasi dengan publiknya. Dalam praktiknya strategi komunikasi masih
berada pada tingkat mikro atau hanya pada level fungsional
dalamorganisasi yang artinya adalah strategi komunikasi diformulasikan
untuk mengartikulasikan misi organisasi dan perencanaan program
komunikasi saja, sementara peran manajemen berkontribusi dalam
menciptakan nilai dalam implementasi strategi komunikasi itu sendiri.
Nilai
dan signifikansi public relations sebagai suatu fungsi ideal dapat
mempertinggi efektifitas organisasi, public relations dapat
berkontribusi dalam membuat keputusan-keputusan strategis melalui
berbagai tehnik. Public relations dapat memperluas perspektif manajemen
dengan mencermati dan menganalisa suara-suara publik; hal ini dapat
menjadi masukan dan pemahaman bagi manajemen tentang berbagai isu dan
permasalahan lingkungan eksternal dan menjadikan sebuah peluang untuk
membuat keputusan-keputusan strategis.
Namun pada kenyataannya
nilai dan kontribusi public relations masih belum dipahami secara benar
oleh manajemen dan organisasi masih memanfaatkan public relations secara
teknis untuk tujuan-tujuan publisitas dan hubungan dengan media massa.
PR dalam Strategic Management
Faktor
ketidakpastian lingkungan berdampak pada perubahan yang tidak
diharapkan dan berpengaruh secara signifikan kepada kebijakan-kebijakan
korporat. Hal ini memicu lahirnya konsep strategic management,
ketidakpastian tidak hanya muncul di lingkungan eksternal, di dalam
internal organisasi ketidakpastian dapat menjadi tantangan tersendiri
bagi organisasi. Agar dapat mempertahankan bisnisnya secara
berkelanjutan dan sebagai upaya untuk mencapai misi, organisasi membuat
keputusan-keputusan strategis yang diarahkan untuk menjaga harmonisasi
dengan lingkungannya.
Para praktisi PR dalam membuat
keputusan-keputusan kerap kali tanpa menganalisa secara mendalam pada
isu-isu lingkungan dan permasalahan publik. Pada akhirnya
program-program yang dijalankan tidak secara efektif menjawab atau
menjadi solusi atas permasalahan yang sebenarnya. Berbagai krisis atau
masalah dapat dihindari seandainya praktisi PR tersebut mengetahui dan
mencermati apa yang sedang terjadi di lingkungannya.
Peran dan
kontribusi public relations dalam strategic management dengan
menciptakan scenario planning melalui tiga kegiatan yaitu issues
management, environmental scanning dan strategic conversation.
Perencanaan strategis public relations berlandaskan pada multiple
situasi lingkungan masa depan dapat membantu organisasi dalam memahami
lingkungannya dan manajemen dapat mengembangkan keputusan-keputusan
strategis berdasarkan alternatif outlook tersebut.
Dalam konteks
ini public relations berperan secara strategis dalam keputusan di
tingkat makro organisasi dan strategi komunikasi berproses dan
berintergrasi secara sinergis pada level strategic management mulai dari
strategi dan kebijakan di tingkat enterprise, korporat, unit bisnis,
fungsional hingga strategi di tingkat operasional.
Sumber : https://www.linkedin.com/today/post/article/20140424182504-61779834-strategic-public-relations-dari-communication-technician-ke-strategic-management
STRATEGIC PUBLIC RELATIONS: Dari Communication Technician ke Strategic Management
Diposting oleh UnknownTips Menjadi Public Relation Profesional
Diposting oleh UnknownTips Menjadi Public Relation Profesional
- Percaya diri
- Banyak belajar
- Pintar mengatur mood
- Memiliki kepribadian yang baik
- Cepat beradaptasi
- Berpikiran terbuka
- Jaga hubungan baik dengan rekan kerja
Tugas Public Relations
Diposting oleh UnknownBeberapa konsep Public Relations tersebut mengarahkan pada
tugas-tugas PR yang cukup signifikan dalam sebuah organisasi. Berkaitan
dengan hal tersebut, Rumanti (2005:39) mengelompokkan tugas Public
Relations menjadi lima bagian yaitu :
- Menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan.
- Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. Di samping itu, menjalankan dan bertanggungjawab terhadap kehidupan kita bersama dengan lingkungan.
- Memperbaiki citra organisasi. Bagi Public Relations, menyadari citra
yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, persentasi,
publikasi, dan seterusnya, tetapi terletak pada:
- Bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi.
- Dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen yang kompleks.
- Tanggung jawab sosial. Public Relations merupakan instrumen untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Terutama kelompok publik sendiri, publik internal, dan pers.
- Komunikasi. Public Relations mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi timbal-balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. Dalam fungsinya, komunikasi itu sentral. Perlu juga untuk dimiliki adalah pengetahuan manajemen dan kepemimpinan, struktur organisasi.
Syarat Seorang Public Relations yang Baik
Diposting oleh Unknown- Kemampuan Berkomunikasi : seni berkomunikasi memberi arti kemampuan seseorang untuk dapat mendengarkan yang sama baiknya dengan kemampuan untuk berbicara. Banyak orang berkeinginan untuk terus berbicara sementara dia berpura-pura mendengarkan apa yang dikatakan lawan bicaranya. Seseorang harus dapat menyampaikan informasi yang mudah dimengerti dan diingat serta mampu menjadi pendengar yang baik. Seorang praktisi harus mampu memanfaatkan semua media komunikasi yang ada.
- Kemampuan Bergaul : kemampuan bergaul tidak harus dinyatakan dalam sikap yang selalu menyanjung atau memuja orang lain. Tetapi lebih diwujudkan dalam bentuk kemudahan dan keluwesan memasuki pergaulan dalam masyarakat atau public tertentu, memiliki toleransi yang cukup dan selalu berusaha memahami orang lain.
- Kemampuan Mengorganisasi : kemampuan mengorganisasi dapat diartikan sebagai kemampuan mengantisipasi problem yang kemungkinan terjadi, ada pendapat yang mengatakan bahwa organisasi yang baik adalah seorang yang dilahirkan dengan pembawaan yang pesimitis, dalam artian selalu mengkhawatirkan ada hal-hal yang belum beres dalam pekerjaannya. Mereka tidak pernah optimis sampai segalanya berakhir dengan sukses. Harus mampu berpikir jernih dan obyektif, tidak jarang sesuatu yang telah direncanakan dengan matang, ditengah jalan mendapat hambatan yang tidak diduga.
- Kepribadian yang Jujur : meskipun celaan, sinisme, atau kritik banyak diarahkan kepada seorang Public Relations, bahkan terkadang dicemooh sebagai tukang obat atau dukun dengan segala ilmu gaibnya seakan-akan mampu mengatasi semua persoalan perusahaan, namun seorang public relations harus tetap menjadi orang yang berkepribadian yang baik dan jujur. Tidak ada seorang public relations pun yang dapat bekerja secara efektif tanpa dirinya dapat diterima tanpa dirinya sebagai seorang yang memiliki pribadi yang jujur dan dapat dipercaya.
- Imajinasi yang Kuat : seorang public relations harus mempunyai kemampuan untuk menciptakan gagasan atau ide-ide baru, mampu memecahkan problema yang dihadapi, mengembangkan imajinasinya untuk menciptakan kreatifitas kerjanya.
5 Hal yang Harus Dikuasai Staf Public Relations
Diposting oleh UnknownStaf PR, entah itu yang mewakili perusahaan secara langsung, atau melalui agency, membutuhkan ketrampilan untuk melacak ribuan atau jutaan berita yang di-share melalui media online, dan kreativitas untuk membangun ide-ide yang akan disebarluaskan. Cassie Boorn, spesialis media sosial dan staf PR yang telah membangun program-program digital untuk banyak perusahaan besar yang pernah dimuat di majalah Fortune, memaparkan ketrampilan yang dibutuhkan agar seorang publicist mampu bertahan dalam era digital seperti sekarang. Berikut beberapa di antaranya.
1. Membangun jaringan
Tugas seorang staf PR di antaranya adalah menggelar acara jamuan makan atau media gathering yang mengesankan. Inti dari aktivitas ini adalah bagaimana berhubungan dengan orang lain, membangun jaringan yang kelak dapat bermanfaat satu sama lain. Misalnya, berhubungan dengan awak media. Baik media maupun staf PR dari sebuah perusahaan memiliki posisi yang setara dan saling membutuhkan. Ketika media membutuhkan informasi langsung dari CEO sebuah perusahaan, PR lah yang menjadi penghubungnya. Sebaliknya, PR juga membutuhkan media untuk menyampaikan pesan-pesan dari perusahaan yang diwakilinya. Selain menggunakan e-mail, instant messenger juga menjadi sarana paling mudah dan cepat untuk berhubungan dan berjejaring dengan mereka.
2. Memonitor pemberitaan
Salah satu tugas penting dari staf PR adalah memastikan bahwa pesan-pesan dari perusahaan sampai ke media. Namun, ketika berita sudah ditayangkan, pekerjaan Anda belum selesai. Anda perlu mendorong agar kunjungan ke media, atau situs perusahaan Anda sendiri meningkat, memastikan bahwa berita atau kontennya dibaca secara meluas, atau memilih media yang perlu Anda prioritaskan. Mengelola situs menjadi satu-satunya cara Anda untuk memahami proses penulisan berita, bagaimana editornya mengelola jadwal kegiatannya, dan apa yang perlu Anda sampaikan agar media mau menulis tentang perusahaan Anda. Anda juga perlu memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan berita-berita dari perusahaan. Bagikan juga berita-berita dari media online ke media sosial perusahaan Anda.
3. Berteman dengan orang-orang penting
Wartawan atau blogger adalah pihak yang paling berpengaruh dalam menyebarluaskan berita. Mereka menjadi orang-orang yang diandalkan para staf PR, terutama mereka yang mampu menghasilkan berita yang obyektif dan bermanfaat bagi perusahaan maupun masyarakat sebagai sasarannya. Untuk itu, staf PR harus terus membina pertemanan secara profesional dengan awak media maupun blogger. Jangan hanya mengontak wartawan atau blogger ketika Anda butuh mereka untuk memberitakan kampanye tertentu dari perusahaan Anda. Kirimkan ucapan selamat ketika mereka berulang tahun, mendapatkan jabatan yang lebih tinggi, atau ketika tertimpa kemalangan. Ajak mereka untuk ngopi-ngopi secara informal, tanpa membahas urusan pekerjaan.
4. Lincah dalam meng-goggling berita
Media online bisa menayangkan berita Anda dengan lebih cepat, namun karena jumlahnya semakin banyak terkadang Anda jadi kesulitan melacaknya. Maka, sering-seringlah belajar meng-googgling berita mereka. Jangan malas, dan hanya mendesak si penulis mengirimkan link beritanya untuk Anda. Anda hanya perlu menanyakan keyword judul berita dan nama medianya, Anda bisa dengan mudah menemukan berita-berita tersebut. Mesin pencari juga tidak hanya bermanfaat untuk mencari berita dari media, tetapi juga menemukan ide untuk kampanye perusahaan Anda berikutnya, detail mengenai kompetitor dari klien Anda, statistik, hingga gambaran mengenai tren yang baru. Jika sudah menguasai hal ini, Anda bisa menaklukkan semuanya.
5. Apa yang harus di-share
Nah, ini yang paling penting. Online influencer seperti blogger dan editor media online menjadi sangat berpengaruh karena mereka telah menyebarluaskan berita secara online. Mereka jeli menangkap apa saja yang tampak menarik untuk diberitakan, meskipun kadang-kadang bukan sesuatu yang ingin Anda tekankan dalam pesan-pesan perusahaan Anda. Kirimkan kisah-kisah menarik dari perusahaan Anda, berkaitan dengan produk atau interaksi Anda dengan masyarakat. Berikan kontak ke direktur atau CEO perusahaan jika wartawan ingin mengonfirmasi atau meminta penjelasan lebih detail mengenai pesan-pesan yang Anda sampaikan. Menghalang-halangi niat tersebut kadang hanya akan membuat pemberitaan mereka kurang akurat.
Sumber : http://female.kompas.com/read/2012/08/02/14501243/5.Hal.yang.Harus.Dikuasai.Staf.Public.Relations
Kehidupan Kuliah Mahasiswa Public Relations
Diposting oleh Unknown"Public Relations is the deliberate, planned and sustained effort to
establish and maintain mutual understanding between an organization and
its publics" atau "Humas adalah usaha yang disengaja,
direncanakan, dan berkelanjutan untuk mendirikan dan menjaga pengertian
timbal-balik antara suatu organisasi dan masyarakatnya".
Pengertian
mengenai Public Relations (PR) di atas bersumber dari British
Institute of Public Relations. PR atau dalam bahasa Indonesianya adalah
Hubungan Masyarakat (Humas) adalah salah satu profesi yang pupuler dan
menjanjikan di masa sekarang ini. Begitu banyaknya orang yang ingin
menjadi PR, maka jurusan PR di berbagai kampus pun ikutan menjadi
populer. Saat ini saya merupakan mahasiswi jurusan Public Relations di
London School of Public Relations-Jakarta.
Public Relations
merupakan salah satu bagian dari ilmu komunikasi. Ketika kamu memilih
ilmu komunikasi sebagai jurusan di kuliahmu, pada semester-semester
awal, kamu akan mempelajari ilmu komunikasi secara umum. Baru saat
semester tiga atau semester lima (setiap kampus memiliki ketentuan yang
berbeda-beda), kamu diwajibkan untuk memlilih satu konsentrasi dari ilmu
komunikasi, yang terdiri dari Public Relations, Mass
Communication/Broadcasting, Advertising, serta Marketing Communication.
Saat
sudah memilih konsentrasi, barulah kamu akan fokus mempelajari satu
bidang, seperti Public Relations. Mempelajari Public Relations sangat
lah menarik. Bekerja di bidang PR juga menarik, menantang, serta tidak
statis atau monoton. Jika berbicara tentang PR, kata utamanya adalah
citra, image, dan reputasi.
Yah, memang benar fungsi PR adalah
menjaga citra, image, serta reputasi atau kata lainnya adalah nama baik
suatu organisasi. Banyak hal yang dipelajari di jurusan ini, antara lain
belajar bagaimana cara merencanakan, membuat, dan menyiapkan event atau
acara, seperti peluncuran produk dan konferensi pers.
PR tidak
hanya bekerja di awal atau sebelum acara, tetapi hingga acara berakhir
pun PR tetap aktif bekerja dalam bagian evaluasi. Dalam membuat acara,
PR bekerja dengan melakukan melakukan analisa terhadap situasi saat ini,
menetapkan tujuan, memilih masyarakat yang akan menjadi audiens,
memilih media yang cocok dengan target publik, menyusun budget, hingga evaluasi.
Salah
satu contoh evaluasi dilakukan dengan me-monitor hasil-hasil publikasi
acara dari berbagai media. Oleh karena itu, hubungan PR dengan media
harus lah dijaga dengan baik. Kamu akan mendapat mata kuliah Media
Relations yang berguna untuk mengetahui bagaimana hubungan PR dan media
yang seharusnya terjalin.
Kamu akan mendapatkan mata kuliah PR
& Publicity, di mana kamu akan belajar bagaimana membuat press
release atau siaran pers yang baik dan benar sehingga dapat diterima
oleh media. Press release merupakan berita yang dibuat PR lalu dikirim
ke media.
Jika press release cocok dan sesuai, maka media akan melakukan editing dari
press release menjadi artikel yang akan dipublikasikan. Yang menarik di
sini adalah semua kegiatan publikasi yang dilakukan PR dengan media
adalah gratis alias tidak perlu membayar apapun, tidak seperti halnya
memasang iklan di media yang harus bayar.
Ada pula mata kuliah
fotografi. Fotografi di sini bukannya mengajari kamu bagaimana memotret
layaknya seorang fotografer profesional, tapi di sini menekankan
bagaimana menghasilkan foto yang sesuai dengan pesan yang akan
dikomunikasikan kepada masyarakat. Dalam hal fotografi, PR akan
mengambil peran yang aktif dalam memilih jasa fotografer yang akan
dipergunakan, memberikan penjelasan kepada fotografer mengenai foto
seperti apa yang harus dihasilkan, dan saat pemotretan dilakukan.
Jika
ada suatu isu, rumor, bahkan krisis di perusahaan, inilah saatnya PR
untuk bekerja menjaga bahkan mengembalikan reputasi perusahaan yang
sudah menjadi negatif di mata masyarakat melalui berbagai strategi dan
taktik. Masih banyak mata kuliah lainnya yang akan dipelajari di jurusan
Public Relations.
Bisa dilihat bukan, bahwa pekerjaan PR itu
menantang, tidak monoton sehingga tidak membosankan, dan beraneka macam
hal bisa dilakukan oleh PR. Oleh karena itu, pendapatan orang yang
berprofesi menjadi PR pun juga menjanjikan.
Ingat, segala hal
yang berhubungan dengan PR selalu tidak jauh-jauh dari yang namanya
komunikasi. Buat kamu yang tertarik, gak ada salahnya untuk mendaftar
di jurusan Public Relations. Semoga berhasil!
Sumber : http://kampus.okezone.com/read/2014/06/18/367/1000474/kehidupan-kuliah-mahasiswa-public-relations
Fungsi Public Relation
Diposting oleh UnknownFungsi Public Relation
Menurut
Maria (2002, p.31), “public relation merupakan satu bagian dari satu
nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas
organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya
sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas
dan benar terhadap organisasi tersebut”. Hal ini sekedar memberikan
gambaran tentang fungsi public relation yaitu:
1. Kegiatan yang
bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian
dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
3.
Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik,
sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau
perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya,
citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan
produktivitas bisa dicapai secara optimal.
4. Usaha menciptakan
hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan
publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang
sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang
bersangkutan.
Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih
berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif
perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan
opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relation yang
dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk
memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau
perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap
karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi
dalam
meningkatkan kinerjanya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi
public relation adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan
adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani,
mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah
(Black, 2002).
Sumber : http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/public-relation-definisi-fungsi-dan.html