Lorem Ipsum Dolor .......

Lorem ipsum lorem ipsum lorem ipsum lorem ipsum.......

STRATEGIC PUBLIC RELATIONS: Dari Communication Technician ke Strategic Management

Bila kita mencermati pemberitaan media begitu beragam kasus-kasus yang terjadi di internal maupun ekstenal perusahaan seperti gagalnya perusahaan melakukan IPO, demo pegawai menuntut kenaikan gaji, tudingan perusakan alam, atau bahkan perusahaan yang dinilai dalam kondisi prima secara finansial secara mengagetkan diberitakan akan dipailitkan. Kondisi ini memperlihatkan kepada kita kerentanan organisasi di era global. Dan ketika masalah sedang menimpa perusahaan, maka dengan seketika peran public relations mencuat ke permukaan dan fungsi sebagai ‘problem solver’ menjadi misi terpenting. Dalam konteks ini PR tak ubahnya seperti pemadam kebakaran saja, hanya diperlukan ketika ada masalah sedang terjadi.
Di era digital saat ini organisasi berhadapan dengan kastemer yang semakin cerdas dalam memahami dan menyikapi setiap pemberitaan media maupun pembicaraan publik. Meningkatnya globalisasi seiring dengan pesatnya perkembangan media dan teknologi secara otomatis telah merubah pola komunikasi dan perilaku masyarakat. Situasi ini menyulitkan organisasi untuk memprediksi secara akurat apa yang akan terjadi, hal ini mempengaruhi kerentanan organisasi dan dapat berdampak pada reputation risk. Menghadapi perubahan yang semakin dinamis, organisasi yang statis dan menjalankan business as usual hanya tinggal menunggu waktu untuk ‘karam’. Organisasi yang dinamis dalam merespon perubahan, inovatif dalam mengembangkan strategi korporat dan bisnis dapat bertahan dalam persaingan dan mampu menjaga keberlangsungan bisnisnya. Kondisi dan situasi ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi para praktisi PR untuk berkembang dari hanya sekedar menjalankan perannya sebagai communication technician menjadi berkontribusi dalam strategic management.
Lantas apa yang dimaksud dengan strategic management dan bagaimana PR berperan dan berkontribusi dalam hal tersebut? Sebelum sampai pada penjelasan ini, cobalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, ‘apa fungsi komunikasi di perusahaan anda?’, ‘apakah sekedar metoda untuk berkomunikasi ataukah sudah menjadi bagian proses manajemen?’ lalu ‘bagaimana dengan inputnya terhadap organisasi?’
Mencermati dan mengobservasi peran dan fungsi PR di sebagian besar perusahaan di Indonesia, PR masih diposisikan sebagai communication technician yang hanya berfokus pada publicity dan media relations. Pemahaman manajemen yang masih rendah tentang PR sering menjadi kendala bagi para praktisi dalam menjalankan fungsinya khususnya ketika dihadapkan pada berbagai permasalahan organisasi.
Public Relations : Strategic Communication
Perkembangan public relations dari waktu ke waktu telah banyak didefinisikan oleh para ahli, mengkaji public relations sebagai konsep ataupun teori kerap kali menjadi argumentasi akademik yang menarik. Public relations merupakan serangkaian proses strategis dalam manajemen komunikasi organisasi dengan publiknya. Dalam praktiknya strategi komunikasi masih berada pada tingkat mikro atau hanya pada level fungsional dalamorganisasi yang artinya adalah strategi komunikasi diformulasikan untuk mengartikulasikan misi organisasi dan perencanaan program komunikasi saja, sementara peran manajemen berkontribusi dalam menciptakan nilai dalam implementasi strategi komunikasi itu sendiri.
Nilai dan signifikansi public relations sebagai suatu fungsi ideal dapat mempertinggi efektifitas organisasi, public relations dapat berkontribusi dalam membuat keputusan-keputusan strategis melalui berbagai tehnik. Public relations dapat memperluas perspektif manajemen dengan mencermati dan menganalisa suara-suara publik; hal ini dapat menjadi masukan dan pemahaman bagi manajemen tentang berbagai isu dan permasalahan lingkungan eksternal dan menjadikan sebuah peluang untuk membuat keputusan-keputusan strategis.
Namun pada kenyataannya nilai dan kontribusi public relations masih belum dipahami secara benar oleh manajemen dan organisasi masih memanfaatkan public relations secara teknis untuk tujuan-tujuan publisitas dan hubungan dengan media massa.

PR dalam Strategic Management
Faktor ketidakpastian lingkungan berdampak pada perubahan yang tidak diharapkan dan berpengaruh secara signifikan kepada kebijakan-kebijakan korporat. Hal ini memicu lahirnya konsep strategic management, ketidakpastian tidak hanya muncul di lingkungan eksternal, di dalam internal organisasi ketidakpastian dapat menjadi tantangan tersendiri bagi organisasi. Agar dapat mempertahankan bisnisnya secara berkelanjutan dan sebagai upaya untuk mencapai misi, organisasi membuat keputusan-keputusan strategis yang diarahkan untuk menjaga harmonisasi dengan lingkungannya.
Para praktisi PR dalam membuat keputusan-keputusan kerap kali tanpa menganalisa secara mendalam pada isu-isu lingkungan dan permasalahan publik. Pada akhirnya program-program yang dijalankan tidak secara efektif menjawab atau menjadi solusi atas permasalahan yang sebenarnya. Berbagai krisis atau masalah dapat dihindari seandainya praktisi PR tersebut mengetahui dan mencermati apa yang sedang terjadi di lingkungannya.
Peran dan kontribusi public relations dalam strategic management dengan menciptakan scenario planning melalui tiga kegiatan yaitu issues management, environmental scanning dan strategic conversation. Perencanaan strategis public relations berlandaskan pada multiple situasi lingkungan masa depan dapat membantu organisasi dalam memahami lingkungannya dan manajemen dapat mengembangkan keputusan-keputusan strategis berdasarkan alternatif outlook tersebut.
Dalam konteks ini public relations berperan secara strategis dalam keputusan di tingkat makro organisasi dan strategi komunikasi berproses dan berintergrasi secara sinergis pada level strategic management mulai dari strategi dan kebijakan di tingkat enterprise, korporat, unit bisnis, fungsional hingga strategi di tingkat operasional.


Sumber : https://www.linkedin.com/today/post/article/20140424182504-61779834-strategic-public-relations-dari-communication-technician-ke-strategic-management

Tips Menjadi Public Relation Profesional

Tips Menjadi Public Relation Profesional

Seorang public relations (PR) mengemban tugas utama untuk meningkatkan reputasi perusahaan. Untuk itu, PR harus mampu menyajikan citra sebuah perusahaan kepada publik atau masyarakat dalam gambaran yang terbaik. Bagi Anda yang berkecimpung di dunia komunikasi dan ingin sukses sebagai PR yang profesional, berikut ini tips untuk PR professional.
 
  • Percaya diri
Percaya diri adalah kunci utama menjadi PR yang profesional. Bagaimana bisa membawa citra baik perusahaan ke publik kalau Anda sendiri merasa ragu dengan kemampuan diri dan perusahaan yang dinaungi? Kepercayaan diri akan membuat Anda jadi orang yang siap menghadapi segala kemungkinan, dari yang terbaik maupun terburuk.
 
  • Banyak belajar
PR & Social Media Manager The Body Shop Ratu Ommaya (Maya) menekankan, "Dunia komunikasi itu dinamis harus terus belajar, juga harus membuka diri dengan hal-hal baru. Harus sering baca, harus sering belajar dalam arti apapun, selalu mengasah kemampuan."
 
  • Pintar mengatur mood
"Yang namanya PR itu secapek dan setidakbahagia apapun, saat berhadapan dengan media atau publik harus tetap tampil menyenangkan. Tidak menunjukkan bagaimana capek kita," saran Maurin Handayani, media expert Inke Maris & Associates, perusahaan yang bergerak di bidang communications consultant.
 
  • Memiliki kepribadian yang baik
Menurut Herlina Widowati, Brand Manager yang pernah menjadi PR kafe SHY Rooftop, seorang PR harus memiliki kepribadian yang baik bukan hanya secara individu. Tapi juga dalam berprofesi dan berhubungan dengan orang lain. "Kalau aku awalnya harus menjadikan pribadi kita yang menarik, bukan penampilan aja. Kita harus menghormati orang lain. Jangan berpikiran negatif terhadap orang lain, nanti orang lain akan percaya kepada kita," tutur Herlina.
 
  • Cepat beradaptasi
Seorang PR pasti akan bertemu dengan banyak orang, dengan karakter dan sikap yang sangat beragam. Di sinilah kemampuan Anda untuk cepat beradaptasi diperlukan agar bisa 'nyambung' saat berkomunikasi dengan berbagai orang.
 
  • Berpikiran terbuka
"PR Pikirannya harus sangat terbuka, nggak boleh kaku, selalu update. Aku megang social media juga, jadi harus bisa teknologi juga," ujar Maya.
 
  • Jaga hubungan baik dengan rekan kerja
Jangan hanya berhubungan terbatas karena urusan pekerjaan. Untuk menjaga hubungan baik dengan rekan kerja (partner bisnis, klien, media), tunjukkan sedikit perhatian. Misalnya mengucapkan selamat di hari ulang tahunnya, mengirimkan kartu ucapan di hari raya atau sekadar mengajak makan siang sambil berbincang santai


Sumber : http://carapedia.com/tips_public_relation_profesional_info3268.html

Tugas Public Relations

Beberapa konsep Public Relations tersebut mengarahkan pada tugas-tugas  PR yang cukup signifikan dalam sebuah organisasi. Berkaitan dengan hal tersebut, Rumanti (2005:39) mengelompokkan tugas Public Relations menjadi lima bagian yaitu :

  1. Menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan.
  2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. Di samping itu, menjalankan dan bertanggungjawab terhadap kehidupan kita bersama dengan lingkungan.
  3. Memperbaiki citra organisasi. Bagi Public Relations, menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, persentasi, publikasi, dan seterusnya, tetapi terletak pada:
    1. Bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi.
    2. Dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen yang kompleks.
  4. Tanggung jawab sosial. Public Relations merupakan instrumen untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Terutama kelompok publik sendiri, publik internal, dan pers.
  5. Komunikasi. Public Relations mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi timbal-balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. Dalam fungsinya, komunikasi itu sentral. Perlu juga untuk dimiliki adalah pengetahuan manajemen dan kepemimpinan, struktur organisasi.
Sumber : https://komunitaspr.wordpress.com/tag/tugas-pr/

Syarat Seorang Public Relations yang Baik

  1. Kemampuan Berkomunikasi : seni berkomunikasi memberi arti kemampuan seseorang untuk dapat mendengarkan yang sama baiknya dengan kemampuan untuk berbicara. Banyak orang berkeinginan untuk terus berbicara sementara dia berpura-pura mendengarkan apa yang dikatakan lawan bicaranya. Seseorang harus dapat menyampaikan informasi yang mudah dimengerti dan diingat serta mampu menjadi pendengar yang baik. Seorang praktisi harus mampu memanfaatkan semua media komunikasi yang ada.
  2. Kemampuan Bergaul : kemampuan bergaul tidak harus dinyatakan dalam sikap yang selalu menyanjung atau memuja orang lain. Tetapi lebih diwujudkan dalam bentuk kemudahan dan keluwesan memasuki pergaulan dalam masyarakat atau public tertentu, memiliki toleransi yang cukup dan selalu berusaha memahami orang lain.
  3. Kemampuan Mengorganisasi : kemampuan mengorganisasi dapat diartikan sebagai kemampuan mengantisipasi problem yang kemungkinan terjadi, ada pendapat yang mengatakan bahwa organisasi yang baik adalah seorang yang dilahirkan dengan pembawaan yang pesimitis, dalam artian selalu mengkhawatirkan ada hal-hal yang belum beres dalam pekerjaannya. Mereka tidak pernah optimis sampai segalanya berakhir dengan sukses. Harus mampu berpikir jernih dan obyektif, tidak jarang sesuatu yang telah direncanakan dengan matang, ditengah jalan mendapat hambatan yang tidak diduga.
  4. Kepribadian yang Jujur : meskipun celaan, sinisme, atau kritik banyak diarahkan kepada seorang Public Relations, bahkan terkadang dicemooh sebagai tukang obat atau dukun dengan segala ilmu gaibnya seakan-akan mampu mengatasi semua persoalan perusahaan, namun seorang public relations harus tetap menjadi orang yang berkepribadian yang baik dan jujur. Tidak ada seorang public relations pun yang dapat bekerja secara efektif tanpa dirinya dapat diterima tanpa dirinya sebagai seorang yang memiliki pribadi yang jujur dan dapat dipercaya.
  5. Imajinasi yang Kuat : seorang public relations harus mempunyai kemampuan untuk menciptakan gagasan atau ide-ide baru, mampu memecahkan problema yang dihadapi, mengembangkan imajinasinya untuk menciptakan kreatifitas kerjanya.
Sumber : http://intanrante.blogspot.com/2013/01/syarat-seorang-public-relations-yang.html

5 Hal yang Harus Dikuasai Staf Public Relations



Staf PR tidak hanya dituntut untuk mampu menulis siaran pers yang baik atau mudah berteman.
KOMPAS.com - Dulu, advertising atau public relations menjadi satu-satunya hal yang dapat menyampaikan pesan dari sebuah perusahaan ke masyarakat. Kini, media sosial seolah mengubah peran staf public relations, sehingga tidak lagi memadai jika staf PR hanya berperan menulis siaran pers yang baik atau mudah berteman.

Staf PR, entah itu yang mewakili perusahaan secara langsung, atau melalui agency, membutuhkan ketrampilan untuk melacak ribuan atau jutaan berita yang di-share melalui media online, dan kreativitas untuk membangun ide-ide yang akan disebarluaskan. Cassie Boorn, spesialis media sosial dan staf PR yang telah membangun program-program digital untuk banyak perusahaan besar yang pernah dimuat di majalah Fortune, memaparkan ketrampilan yang dibutuhkan agar seorang publicist mampu bertahan dalam era digital seperti sekarang. Berikut beberapa di antaranya.

1. Membangun jaringan
Tugas seorang staf PR di antaranya adalah menggelar acara jamuan makan atau media gathering yang mengesankan. Inti dari aktivitas ini adalah bagaimana berhubungan dengan orang lain, membangun jaringan yang kelak dapat bermanfaat satu sama lain. Misalnya, berhubungan dengan awak media. Baik media maupun staf PR dari sebuah perusahaan memiliki posisi yang setara dan saling membutuhkan. Ketika media membutuhkan informasi langsung dari CEO sebuah perusahaan, PR lah yang menjadi penghubungnya. Sebaliknya, PR juga membutuhkan media untuk menyampaikan pesan-pesan dari perusahaan yang diwakilinya. Selain menggunakan e-mail, instant messenger juga menjadi sarana paling mudah dan cepat untuk berhubungan dan berjejaring dengan mereka.

2. Memonitor pemberitaan
Salah satu tugas penting dari staf PR adalah memastikan bahwa pesan-pesan dari perusahaan sampai ke media. Namun, ketika berita sudah ditayangkan, pekerjaan Anda belum selesai. Anda perlu mendorong agar kunjungan ke media, atau situs perusahaan Anda sendiri meningkat, memastikan bahwa berita atau kontennya dibaca secara meluas, atau memilih media yang perlu Anda prioritaskan. Mengelola situs menjadi satu-satunya cara Anda untuk memahami proses penulisan berita, bagaimana editornya mengelola jadwal kegiatannya, dan apa yang perlu Anda sampaikan agar media mau menulis tentang perusahaan Anda. Anda juga perlu memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan berita-berita dari perusahaan. Bagikan juga berita-berita dari media online ke media sosial perusahaan Anda.
3. Berteman dengan orang-orang penting
Wartawan atau blogger adalah pihak yang paling berpengaruh dalam menyebarluaskan berita. Mereka menjadi orang-orang yang diandalkan para staf PR, terutama mereka yang mampu menghasilkan berita yang obyektif dan bermanfaat bagi perusahaan maupun masyarakat sebagai sasarannya. Untuk itu, staf PR harus terus membina pertemanan secara profesional dengan awak media maupun blogger. Jangan hanya mengontak wartawan atau blogger ketika Anda butuh mereka untuk memberitakan kampanye tertentu dari perusahaan Anda. Kirimkan ucapan selamat ketika mereka berulang tahun, mendapatkan jabatan yang lebih tinggi, atau ketika tertimpa kemalangan. Ajak mereka untuk ngopi-ngopi secara informal, tanpa membahas urusan pekerjaan.

4. Lincah dalam meng-goggling berita
Media online bisa menayangkan berita Anda dengan lebih cepat, namun karena jumlahnya semakin banyak terkadang Anda jadi kesulitan melacaknya. Maka, sering-seringlah belajar meng-googgling berita mereka. Jangan malas, dan hanya mendesak si penulis mengirimkan link beritanya untuk Anda. Anda hanya perlu menanyakan keyword judul berita dan nama medianya, Anda bisa dengan mudah menemukan berita-berita tersebut. Mesin pencari juga tidak hanya bermanfaat untuk mencari berita dari media, tetapi juga menemukan ide untuk kampanye perusahaan Anda berikutnya, detail mengenai kompetitor dari klien Anda, statistik, hingga gambaran mengenai tren yang baru. Jika sudah menguasai hal ini, Anda bisa menaklukkan semuanya.
5. Apa yang harus di-share
Nah, ini yang paling penting. Online influencer seperti blogger dan editor media online menjadi sangat berpengaruh karena mereka telah menyebarluaskan berita secara online. Mereka jeli menangkap apa saja yang tampak menarik untuk diberitakan, meskipun kadang-kadang bukan sesuatu yang ingin Anda tekankan dalam pesan-pesan perusahaan Anda. Kirimkan kisah-kisah menarik dari perusahaan Anda, berkaitan dengan produk atau interaksi Anda dengan masyarakat. Berikan kontak ke direktur atau CEO perusahaan jika wartawan ingin mengonfirmasi atau meminta penjelasan lebih detail mengenai pesan-pesan yang Anda sampaikan. Menghalang-halangi niat tersebut kadang hanya akan membuat pemberitaan mereka kurang akurat.

Sumber : http://female.kompas.com/read/2012/08/02/14501243/5.Hal.yang.Harus.Dikuasai.Staf.Public.Relations

Kehidupan Kuliah Mahasiswa Public Relations

"Public Relations is the deliberate, planned and sustained effort to establish and maintain mutual understanding between an organization and its publics" atau "Humas adalah usaha yang disengaja, direncanakan, dan berkelanjutan untuk mendirikan dan menjaga pengertian timbal-balik antara suatu organisasi dan masyarakatnya".

Pengertian mengenai Public  Relations (PR) di atas bersumber dari British Institute of Public Relations. PR atau dalam bahasa Indonesianya adalah Hubungan Masyarakat (Humas) adalah salah satu profesi yang pupuler dan menjanjikan di masa sekarang ini. Begitu banyaknya orang yang ingin menjadi PR, maka jurusan PR di berbagai kampus pun ikutan menjadi populer. Saat ini saya merupakan mahasiswi jurusan Public Relations di London School of Public Relations-Jakarta.

Public Relations merupakan salah satu bagian dari ilmu komunikasi. Ketika kamu memilih ilmu komunikasi sebagai jurusan  di kuliahmu, pada semester-semester awal, kamu akan mempelajari ilmu komunikasi secara umum. Baru saat semester tiga atau semester lima (setiap kampus memiliki ketentuan yang berbeda-beda), kamu diwajibkan untuk memlilih satu konsentrasi dari ilmu komunikasi, yang terdiri dari Public Relations, Mass Communication/Broadcasting, Advertising, serta Marketing Communication.

Saat sudah memilih konsentrasi, barulah kamu akan fokus mempelajari satu bidang, seperti Public Relations. Mempelajari Public Relations sangat lah menarik. Bekerja di bidang PR juga menarik, menantang, serta tidak statis atau monoton. Jika berbicara tentang PR, kata utamanya adalah citra, image, dan reputasi.

Yah, memang benar fungsi PR adalah  menjaga citra, image, serta reputasi atau kata lainnya adalah nama baik suatu organisasi. Banyak hal yang dipelajari di jurusan ini, antara lain belajar bagaimana cara merencanakan, membuat, dan menyiapkan event atau acara, seperti peluncuran produk dan konferensi pers.

PR tidak hanya bekerja di awal atau sebelum acara, tetapi hingga acara berakhir pun PR tetap aktif bekerja dalam bagian evaluasi. Dalam membuat acara, PR bekerja dengan melakukan melakukan analisa terhadap situasi saat ini, menetapkan tujuan, memilih masyarakat yang akan menjadi audiens, memilih media yang cocok dengan target publik, menyusun budget, hingga evaluasi.

Salah satu contoh evaluasi dilakukan dengan me-monitor hasil-hasil publikasi acara dari berbagai media. Oleh karena itu, hubungan PR dengan media harus lah dijaga dengan baik. Kamu akan mendapat mata kuliah Media Relations yang berguna untuk mengetahui bagaimana  hubungan PR dan media yang seharusnya terjalin.

Kamu akan mendapatkan mata kuliah PR & Publicity, di mana kamu akan belajar bagaimana membuat press release atau siaran pers yang baik dan benar sehingga dapat diterima oleh media. Press release merupakan berita yang dibuat PR lalu dikirim ke media.

Jika press release cocok dan sesuai, maka media akan melakukan editing dari press release menjadi artikel yang akan dipublikasikan. Yang menarik di sini adalah semua kegiatan publikasi yang dilakukan PR dengan media adalah gratis alias tidak perlu membayar apapun, tidak seperti halnya memasang iklan di media yang harus bayar.

Ada pula mata kuliah fotografi. Fotografi di sini bukannya mengajari kamu bagaimana memotret layaknya seorang fotografer profesional, tapi di sini menekankan bagaimana menghasilkan foto yang sesuai dengan pesan yang akan dikomunikasikan kepada masyarakat. Dalam hal fotografi, PR akan mengambil peran yang aktif dalam memilih jasa fotografer yang akan dipergunakan, memberikan penjelasan kepada fotografer mengenai foto seperti apa yang harus dihasilkan, dan saat pemotretan dilakukan.

Jika ada suatu isu, rumor, bahkan krisis di perusahaan, inilah saatnya PR untuk bekerja menjaga bahkan mengembalikan reputasi perusahaan yang sudah menjadi negatif di mata masyarakat melalui berbagai strategi dan taktik. Masih banyak mata kuliah lainnya yang akan dipelajari di jurusan Public Relations.

Bisa dilihat bukan, bahwa pekerjaan PR itu menantang, tidak monoton sehingga tidak membosankan, dan beraneka macam hal bisa dilakukan oleh PR. Oleh karena itu, pendapatan orang yang berprofesi menjadi PR pun juga menjanjikan.

Ingat, segala hal yang berhubungan dengan PR selalu tidak jauh-jauh dari yang namanya komunikasi.  Buat kamu yang tertarik, gak ada salahnya untuk mendaftar di jurusan Public Relations. Semoga berhasil!


Sumber : http://kampus.okezone.com/read/2014/06/18/367/1000474/kehidupan-kuliah-mahasiswa-public-relations

Fungsi Public Relation

Fungsi Public Relation
Menurut Maria (2002, p.31), “public relation merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”. Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relation yaitu:
1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi
dalam meningkatkan kinerjanya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public relation adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah (Black, 2002).



Sumber : http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/public-relation-definisi-fungsi-dan.html

Blogger Templates