Lorem Ipsum Dolor .......

Lorem ipsum lorem ipsum lorem ipsum lorem ipsum.......

STRATEGIC PUBLIC RELATIONS: Dari Communication Technician ke Strategic Management

Bila kita mencermati pemberitaan media begitu beragam kasus-kasus yang terjadi di internal maupun ekstenal perusahaan seperti gagalnya perusahaan melakukan IPO, demo pegawai menuntut kenaikan gaji, tudingan perusakan alam, atau bahkan perusahaan yang dinilai dalam kondisi prima secara finansial secara mengagetkan diberitakan akan dipailitkan. Kondisi ini memperlihatkan kepada kita kerentanan organisasi di era global. Dan ketika masalah sedang menimpa perusahaan, maka dengan seketika peran public relations mencuat ke permukaan dan fungsi sebagai ‘problem solver’ menjadi misi terpenting. Dalam konteks ini PR tak ubahnya seperti pemadam kebakaran saja, hanya diperlukan ketika ada masalah sedang terjadi.
Di era digital saat ini organisasi berhadapan dengan kastemer yang semakin cerdas dalam memahami dan menyikapi setiap pemberitaan media maupun pembicaraan publik. Meningkatnya globalisasi seiring dengan pesatnya perkembangan media dan teknologi secara otomatis telah merubah pola komunikasi dan perilaku masyarakat. Situasi ini menyulitkan organisasi untuk memprediksi secara akurat apa yang akan terjadi, hal ini mempengaruhi kerentanan organisasi dan dapat berdampak pada reputation risk. Menghadapi perubahan yang semakin dinamis, organisasi yang statis dan menjalankan business as usual hanya tinggal menunggu waktu untuk ‘karam’. Organisasi yang dinamis dalam merespon perubahan, inovatif dalam mengembangkan strategi korporat dan bisnis dapat bertahan dalam persaingan dan mampu menjaga keberlangsungan bisnisnya. Kondisi dan situasi ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi para praktisi PR untuk berkembang dari hanya sekedar menjalankan perannya sebagai communication technician menjadi berkontribusi dalam strategic management.
Lantas apa yang dimaksud dengan strategic management dan bagaimana PR berperan dan berkontribusi dalam hal tersebut? Sebelum sampai pada penjelasan ini, cobalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, ‘apa fungsi komunikasi di perusahaan anda?’, ‘apakah sekedar metoda untuk berkomunikasi ataukah sudah menjadi bagian proses manajemen?’ lalu ‘bagaimana dengan inputnya terhadap organisasi?’
Mencermati dan mengobservasi peran dan fungsi PR di sebagian besar perusahaan di Indonesia, PR masih diposisikan sebagai communication technician yang hanya berfokus pada publicity dan media relations. Pemahaman manajemen yang masih rendah tentang PR sering menjadi kendala bagi para praktisi dalam menjalankan fungsinya khususnya ketika dihadapkan pada berbagai permasalahan organisasi.
Public Relations : Strategic Communication
Perkembangan public relations dari waktu ke waktu telah banyak didefinisikan oleh para ahli, mengkaji public relations sebagai konsep ataupun teori kerap kali menjadi argumentasi akademik yang menarik. Public relations merupakan serangkaian proses strategis dalam manajemen komunikasi organisasi dengan publiknya. Dalam praktiknya strategi komunikasi masih berada pada tingkat mikro atau hanya pada level fungsional dalamorganisasi yang artinya adalah strategi komunikasi diformulasikan untuk mengartikulasikan misi organisasi dan perencanaan program komunikasi saja, sementara peran manajemen berkontribusi dalam menciptakan nilai dalam implementasi strategi komunikasi itu sendiri.
Nilai dan signifikansi public relations sebagai suatu fungsi ideal dapat mempertinggi efektifitas organisasi, public relations dapat berkontribusi dalam membuat keputusan-keputusan strategis melalui berbagai tehnik. Public relations dapat memperluas perspektif manajemen dengan mencermati dan menganalisa suara-suara publik; hal ini dapat menjadi masukan dan pemahaman bagi manajemen tentang berbagai isu dan permasalahan lingkungan eksternal dan menjadikan sebuah peluang untuk membuat keputusan-keputusan strategis.
Namun pada kenyataannya nilai dan kontribusi public relations masih belum dipahami secara benar oleh manajemen dan organisasi masih memanfaatkan public relations secara teknis untuk tujuan-tujuan publisitas dan hubungan dengan media massa.

PR dalam Strategic Management
Faktor ketidakpastian lingkungan berdampak pada perubahan yang tidak diharapkan dan berpengaruh secara signifikan kepada kebijakan-kebijakan korporat. Hal ini memicu lahirnya konsep strategic management, ketidakpastian tidak hanya muncul di lingkungan eksternal, di dalam internal organisasi ketidakpastian dapat menjadi tantangan tersendiri bagi organisasi. Agar dapat mempertahankan bisnisnya secara berkelanjutan dan sebagai upaya untuk mencapai misi, organisasi membuat keputusan-keputusan strategis yang diarahkan untuk menjaga harmonisasi dengan lingkungannya.
Para praktisi PR dalam membuat keputusan-keputusan kerap kali tanpa menganalisa secara mendalam pada isu-isu lingkungan dan permasalahan publik. Pada akhirnya program-program yang dijalankan tidak secara efektif menjawab atau menjadi solusi atas permasalahan yang sebenarnya. Berbagai krisis atau masalah dapat dihindari seandainya praktisi PR tersebut mengetahui dan mencermati apa yang sedang terjadi di lingkungannya.
Peran dan kontribusi public relations dalam strategic management dengan menciptakan scenario planning melalui tiga kegiatan yaitu issues management, environmental scanning dan strategic conversation. Perencanaan strategis public relations berlandaskan pada multiple situasi lingkungan masa depan dapat membantu organisasi dalam memahami lingkungannya dan manajemen dapat mengembangkan keputusan-keputusan strategis berdasarkan alternatif outlook tersebut.
Dalam konteks ini public relations berperan secara strategis dalam keputusan di tingkat makro organisasi dan strategi komunikasi berproses dan berintergrasi secara sinergis pada level strategic management mulai dari strategi dan kebijakan di tingkat enterprise, korporat, unit bisnis, fungsional hingga strategi di tingkat operasional.


Sumber : https://www.linkedin.com/today/post/article/20140424182504-61779834-strategic-public-relations-dari-communication-technician-ke-strategic-management

Tips Menjadi Public Relation Profesional

Tips Menjadi Public Relation Profesional

Seorang public relations (PR) mengemban tugas utama untuk meningkatkan reputasi perusahaan. Untuk itu, PR harus mampu menyajikan citra sebuah perusahaan kepada publik atau masyarakat dalam gambaran yang terbaik. Bagi Anda yang berkecimpung di dunia komunikasi dan ingin sukses sebagai PR yang profesional, berikut ini tips untuk PR professional.
 
  • Percaya diri
Percaya diri adalah kunci utama menjadi PR yang profesional. Bagaimana bisa membawa citra baik perusahaan ke publik kalau Anda sendiri merasa ragu dengan kemampuan diri dan perusahaan yang dinaungi? Kepercayaan diri akan membuat Anda jadi orang yang siap menghadapi segala kemungkinan, dari yang terbaik maupun terburuk.
 
  • Banyak belajar
PR & Social Media Manager The Body Shop Ratu Ommaya (Maya) menekankan, "Dunia komunikasi itu dinamis harus terus belajar, juga harus membuka diri dengan hal-hal baru. Harus sering baca, harus sering belajar dalam arti apapun, selalu mengasah kemampuan."
 
  • Pintar mengatur mood
"Yang namanya PR itu secapek dan setidakbahagia apapun, saat berhadapan dengan media atau publik harus tetap tampil menyenangkan. Tidak menunjukkan bagaimana capek kita," saran Maurin Handayani, media expert Inke Maris & Associates, perusahaan yang bergerak di bidang communications consultant.
 
  • Memiliki kepribadian yang baik
Menurut Herlina Widowati, Brand Manager yang pernah menjadi PR kafe SHY Rooftop, seorang PR harus memiliki kepribadian yang baik bukan hanya secara individu. Tapi juga dalam berprofesi dan berhubungan dengan orang lain. "Kalau aku awalnya harus menjadikan pribadi kita yang menarik, bukan penampilan aja. Kita harus menghormati orang lain. Jangan berpikiran negatif terhadap orang lain, nanti orang lain akan percaya kepada kita," tutur Herlina.
 
  • Cepat beradaptasi
Seorang PR pasti akan bertemu dengan banyak orang, dengan karakter dan sikap yang sangat beragam. Di sinilah kemampuan Anda untuk cepat beradaptasi diperlukan agar bisa 'nyambung' saat berkomunikasi dengan berbagai orang.
 
  • Berpikiran terbuka
"PR Pikirannya harus sangat terbuka, nggak boleh kaku, selalu update. Aku megang social media juga, jadi harus bisa teknologi juga," ujar Maya.
 
  • Jaga hubungan baik dengan rekan kerja
Jangan hanya berhubungan terbatas karena urusan pekerjaan. Untuk menjaga hubungan baik dengan rekan kerja (partner bisnis, klien, media), tunjukkan sedikit perhatian. Misalnya mengucapkan selamat di hari ulang tahunnya, mengirimkan kartu ucapan di hari raya atau sekadar mengajak makan siang sambil berbincang santai


Sumber : http://carapedia.com/tips_public_relation_profesional_info3268.html

Tugas Public Relations

Beberapa konsep Public Relations tersebut mengarahkan pada tugas-tugas  PR yang cukup signifikan dalam sebuah organisasi. Berkaitan dengan hal tersebut, Rumanti (2005:39) mengelompokkan tugas Public Relations menjadi lima bagian yaitu :

  1. Menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan.
  2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. Di samping itu, menjalankan dan bertanggungjawab terhadap kehidupan kita bersama dengan lingkungan.
  3. Memperbaiki citra organisasi. Bagi Public Relations, menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, persentasi, publikasi, dan seterusnya, tetapi terletak pada:
    1. Bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi.
    2. Dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen yang kompleks.
  4. Tanggung jawab sosial. Public Relations merupakan instrumen untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Terutama kelompok publik sendiri, publik internal, dan pers.
  5. Komunikasi. Public Relations mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi timbal-balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. Dalam fungsinya, komunikasi itu sentral. Perlu juga untuk dimiliki adalah pengetahuan manajemen dan kepemimpinan, struktur organisasi.
Sumber : https://komunitaspr.wordpress.com/tag/tugas-pr/

Syarat Seorang Public Relations yang Baik

  1. Kemampuan Berkomunikasi : seni berkomunikasi memberi arti kemampuan seseorang untuk dapat mendengarkan yang sama baiknya dengan kemampuan untuk berbicara. Banyak orang berkeinginan untuk terus berbicara sementara dia berpura-pura mendengarkan apa yang dikatakan lawan bicaranya. Seseorang harus dapat menyampaikan informasi yang mudah dimengerti dan diingat serta mampu menjadi pendengar yang baik. Seorang praktisi harus mampu memanfaatkan semua media komunikasi yang ada.
  2. Kemampuan Bergaul : kemampuan bergaul tidak harus dinyatakan dalam sikap yang selalu menyanjung atau memuja orang lain. Tetapi lebih diwujudkan dalam bentuk kemudahan dan keluwesan memasuki pergaulan dalam masyarakat atau public tertentu, memiliki toleransi yang cukup dan selalu berusaha memahami orang lain.
  3. Kemampuan Mengorganisasi : kemampuan mengorganisasi dapat diartikan sebagai kemampuan mengantisipasi problem yang kemungkinan terjadi, ada pendapat yang mengatakan bahwa organisasi yang baik adalah seorang yang dilahirkan dengan pembawaan yang pesimitis, dalam artian selalu mengkhawatirkan ada hal-hal yang belum beres dalam pekerjaannya. Mereka tidak pernah optimis sampai segalanya berakhir dengan sukses. Harus mampu berpikir jernih dan obyektif, tidak jarang sesuatu yang telah direncanakan dengan matang, ditengah jalan mendapat hambatan yang tidak diduga.
  4. Kepribadian yang Jujur : meskipun celaan, sinisme, atau kritik banyak diarahkan kepada seorang Public Relations, bahkan terkadang dicemooh sebagai tukang obat atau dukun dengan segala ilmu gaibnya seakan-akan mampu mengatasi semua persoalan perusahaan, namun seorang public relations harus tetap menjadi orang yang berkepribadian yang baik dan jujur. Tidak ada seorang public relations pun yang dapat bekerja secara efektif tanpa dirinya dapat diterima tanpa dirinya sebagai seorang yang memiliki pribadi yang jujur dan dapat dipercaya.
  5. Imajinasi yang Kuat : seorang public relations harus mempunyai kemampuan untuk menciptakan gagasan atau ide-ide baru, mampu memecahkan problema yang dihadapi, mengembangkan imajinasinya untuk menciptakan kreatifitas kerjanya.
Sumber : http://intanrante.blogspot.com/2013/01/syarat-seorang-public-relations-yang.html

5 Hal yang Harus Dikuasai Staf Public Relations



Staf PR tidak hanya dituntut untuk mampu menulis siaran pers yang baik atau mudah berteman.
KOMPAS.com - Dulu, advertising atau public relations menjadi satu-satunya hal yang dapat menyampaikan pesan dari sebuah perusahaan ke masyarakat. Kini, media sosial seolah mengubah peran staf public relations, sehingga tidak lagi memadai jika staf PR hanya berperan menulis siaran pers yang baik atau mudah berteman.

Staf PR, entah itu yang mewakili perusahaan secara langsung, atau melalui agency, membutuhkan ketrampilan untuk melacak ribuan atau jutaan berita yang di-share melalui media online, dan kreativitas untuk membangun ide-ide yang akan disebarluaskan. Cassie Boorn, spesialis media sosial dan staf PR yang telah membangun program-program digital untuk banyak perusahaan besar yang pernah dimuat di majalah Fortune, memaparkan ketrampilan yang dibutuhkan agar seorang publicist mampu bertahan dalam era digital seperti sekarang. Berikut beberapa di antaranya.

1. Membangun jaringan
Tugas seorang staf PR di antaranya adalah menggelar acara jamuan makan atau media gathering yang mengesankan. Inti dari aktivitas ini adalah bagaimana berhubungan dengan orang lain, membangun jaringan yang kelak dapat bermanfaat satu sama lain. Misalnya, berhubungan dengan awak media. Baik media maupun staf PR dari sebuah perusahaan memiliki posisi yang setara dan saling membutuhkan. Ketika media membutuhkan informasi langsung dari CEO sebuah perusahaan, PR lah yang menjadi penghubungnya. Sebaliknya, PR juga membutuhkan media untuk menyampaikan pesan-pesan dari perusahaan yang diwakilinya. Selain menggunakan e-mail, instant messenger juga menjadi sarana paling mudah dan cepat untuk berhubungan dan berjejaring dengan mereka.

2. Memonitor pemberitaan
Salah satu tugas penting dari staf PR adalah memastikan bahwa pesan-pesan dari perusahaan sampai ke media. Namun, ketika berita sudah ditayangkan, pekerjaan Anda belum selesai. Anda perlu mendorong agar kunjungan ke media, atau situs perusahaan Anda sendiri meningkat, memastikan bahwa berita atau kontennya dibaca secara meluas, atau memilih media yang perlu Anda prioritaskan. Mengelola situs menjadi satu-satunya cara Anda untuk memahami proses penulisan berita, bagaimana editornya mengelola jadwal kegiatannya, dan apa yang perlu Anda sampaikan agar media mau menulis tentang perusahaan Anda. Anda juga perlu memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan berita-berita dari perusahaan. Bagikan juga berita-berita dari media online ke media sosial perusahaan Anda.
3. Berteman dengan orang-orang penting
Wartawan atau blogger adalah pihak yang paling berpengaruh dalam menyebarluaskan berita. Mereka menjadi orang-orang yang diandalkan para staf PR, terutama mereka yang mampu menghasilkan berita yang obyektif dan bermanfaat bagi perusahaan maupun masyarakat sebagai sasarannya. Untuk itu, staf PR harus terus membina pertemanan secara profesional dengan awak media maupun blogger. Jangan hanya mengontak wartawan atau blogger ketika Anda butuh mereka untuk memberitakan kampanye tertentu dari perusahaan Anda. Kirimkan ucapan selamat ketika mereka berulang tahun, mendapatkan jabatan yang lebih tinggi, atau ketika tertimpa kemalangan. Ajak mereka untuk ngopi-ngopi secara informal, tanpa membahas urusan pekerjaan.

4. Lincah dalam meng-goggling berita
Media online bisa menayangkan berita Anda dengan lebih cepat, namun karena jumlahnya semakin banyak terkadang Anda jadi kesulitan melacaknya. Maka, sering-seringlah belajar meng-googgling berita mereka. Jangan malas, dan hanya mendesak si penulis mengirimkan link beritanya untuk Anda. Anda hanya perlu menanyakan keyword judul berita dan nama medianya, Anda bisa dengan mudah menemukan berita-berita tersebut. Mesin pencari juga tidak hanya bermanfaat untuk mencari berita dari media, tetapi juga menemukan ide untuk kampanye perusahaan Anda berikutnya, detail mengenai kompetitor dari klien Anda, statistik, hingga gambaran mengenai tren yang baru. Jika sudah menguasai hal ini, Anda bisa menaklukkan semuanya.
5. Apa yang harus di-share
Nah, ini yang paling penting. Online influencer seperti blogger dan editor media online menjadi sangat berpengaruh karena mereka telah menyebarluaskan berita secara online. Mereka jeli menangkap apa saja yang tampak menarik untuk diberitakan, meskipun kadang-kadang bukan sesuatu yang ingin Anda tekankan dalam pesan-pesan perusahaan Anda. Kirimkan kisah-kisah menarik dari perusahaan Anda, berkaitan dengan produk atau interaksi Anda dengan masyarakat. Berikan kontak ke direktur atau CEO perusahaan jika wartawan ingin mengonfirmasi atau meminta penjelasan lebih detail mengenai pesan-pesan yang Anda sampaikan. Menghalang-halangi niat tersebut kadang hanya akan membuat pemberitaan mereka kurang akurat.

Sumber : http://female.kompas.com/read/2012/08/02/14501243/5.Hal.yang.Harus.Dikuasai.Staf.Public.Relations

Kehidupan Kuliah Mahasiswa Public Relations

"Public Relations is the deliberate, planned and sustained effort to establish and maintain mutual understanding between an organization and its publics" atau "Humas adalah usaha yang disengaja, direncanakan, dan berkelanjutan untuk mendirikan dan menjaga pengertian timbal-balik antara suatu organisasi dan masyarakatnya".

Pengertian mengenai Public  Relations (PR) di atas bersumber dari British Institute of Public Relations. PR atau dalam bahasa Indonesianya adalah Hubungan Masyarakat (Humas) adalah salah satu profesi yang pupuler dan menjanjikan di masa sekarang ini. Begitu banyaknya orang yang ingin menjadi PR, maka jurusan PR di berbagai kampus pun ikutan menjadi populer. Saat ini saya merupakan mahasiswi jurusan Public Relations di London School of Public Relations-Jakarta.

Public Relations merupakan salah satu bagian dari ilmu komunikasi. Ketika kamu memilih ilmu komunikasi sebagai jurusan  di kuliahmu, pada semester-semester awal, kamu akan mempelajari ilmu komunikasi secara umum. Baru saat semester tiga atau semester lima (setiap kampus memiliki ketentuan yang berbeda-beda), kamu diwajibkan untuk memlilih satu konsentrasi dari ilmu komunikasi, yang terdiri dari Public Relations, Mass Communication/Broadcasting, Advertising, serta Marketing Communication.

Saat sudah memilih konsentrasi, barulah kamu akan fokus mempelajari satu bidang, seperti Public Relations. Mempelajari Public Relations sangat lah menarik. Bekerja di bidang PR juga menarik, menantang, serta tidak statis atau monoton. Jika berbicara tentang PR, kata utamanya adalah citra, image, dan reputasi.

Yah, memang benar fungsi PR adalah  menjaga citra, image, serta reputasi atau kata lainnya adalah nama baik suatu organisasi. Banyak hal yang dipelajari di jurusan ini, antara lain belajar bagaimana cara merencanakan, membuat, dan menyiapkan event atau acara, seperti peluncuran produk dan konferensi pers.

PR tidak hanya bekerja di awal atau sebelum acara, tetapi hingga acara berakhir pun PR tetap aktif bekerja dalam bagian evaluasi. Dalam membuat acara, PR bekerja dengan melakukan melakukan analisa terhadap situasi saat ini, menetapkan tujuan, memilih masyarakat yang akan menjadi audiens, memilih media yang cocok dengan target publik, menyusun budget, hingga evaluasi.

Salah satu contoh evaluasi dilakukan dengan me-monitor hasil-hasil publikasi acara dari berbagai media. Oleh karena itu, hubungan PR dengan media harus lah dijaga dengan baik. Kamu akan mendapat mata kuliah Media Relations yang berguna untuk mengetahui bagaimana  hubungan PR dan media yang seharusnya terjalin.

Kamu akan mendapatkan mata kuliah PR & Publicity, di mana kamu akan belajar bagaimana membuat press release atau siaran pers yang baik dan benar sehingga dapat diterima oleh media. Press release merupakan berita yang dibuat PR lalu dikirim ke media.

Jika press release cocok dan sesuai, maka media akan melakukan editing dari press release menjadi artikel yang akan dipublikasikan. Yang menarik di sini adalah semua kegiatan publikasi yang dilakukan PR dengan media adalah gratis alias tidak perlu membayar apapun, tidak seperti halnya memasang iklan di media yang harus bayar.

Ada pula mata kuliah fotografi. Fotografi di sini bukannya mengajari kamu bagaimana memotret layaknya seorang fotografer profesional, tapi di sini menekankan bagaimana menghasilkan foto yang sesuai dengan pesan yang akan dikomunikasikan kepada masyarakat. Dalam hal fotografi, PR akan mengambil peran yang aktif dalam memilih jasa fotografer yang akan dipergunakan, memberikan penjelasan kepada fotografer mengenai foto seperti apa yang harus dihasilkan, dan saat pemotretan dilakukan.

Jika ada suatu isu, rumor, bahkan krisis di perusahaan, inilah saatnya PR untuk bekerja menjaga bahkan mengembalikan reputasi perusahaan yang sudah menjadi negatif di mata masyarakat melalui berbagai strategi dan taktik. Masih banyak mata kuliah lainnya yang akan dipelajari di jurusan Public Relations.

Bisa dilihat bukan, bahwa pekerjaan PR itu menantang, tidak monoton sehingga tidak membosankan, dan beraneka macam hal bisa dilakukan oleh PR. Oleh karena itu, pendapatan orang yang berprofesi menjadi PR pun juga menjanjikan.

Ingat, segala hal yang berhubungan dengan PR selalu tidak jauh-jauh dari yang namanya komunikasi.  Buat kamu yang tertarik, gak ada salahnya untuk mendaftar di jurusan Public Relations. Semoga berhasil!


Sumber : http://kampus.okezone.com/read/2014/06/18/367/1000474/kehidupan-kuliah-mahasiswa-public-relations

Fungsi Public Relation

Fungsi Public Relation
Menurut Maria (2002, p.31), “public relation merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”. Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relation yaitu:
1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi
dalam meningkatkan kinerjanya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public relation adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah (Black, 2002).



Sumber : http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/public-relation-definisi-fungsi-dan.html

Tujuan Public Relation


Tujuan Public Relation
Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan (Davis, 2003).

Menurut Rosady Ruslan (2001, p.246) tujuan public relation adalah sebagai berikut:
a. Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.
b. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
c. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation.
d. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
e. Mendukung bauran pemasaran.

Jefkins (2003, p.54) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
b. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
c. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
d. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru.
e. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
f. Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
g. Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
h. Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
i. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain.
j. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
k. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
l. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
m. Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
n. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
Secara keseluruhan tujuan dari public relation adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Mulyana, 2007). Selain itu public relation bertujuan untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik (Maria, 2002).



Sumber : http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/public-relation-definisi-fungsi-dan.html

Definisi public relation

Definisi public relation adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002).
Pengertian public relation adalah: Interaksi dan menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara terus menerus karena public relation merupakan kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan (Maria, 2002, p.7).
Hal ini didukung oleh pendapat Alma yang mengatakan bahwa “public relation adalah kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk membangun citra yang baik terhadap perusahaan” (2002, p.145). Sedangkan Marston mengatakan “public relation adalah suatu perencanaan dengan menggunakan komunikasi persuasif untuk mempengaruhi persepsi masyarakat” (1999, p.1). Scholz (1999,p.2) mengatakan bahwa “public relation adalah suatu perencanaan yang mendorong untuk mempengaruhi persepsi masyarakat melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial berdasarkan suatu komunikasi timbal balik untuk mencapai keuntungan pada kedua belah pihak”.
Pengertian public relation secara umum dan khusus sebagai berikut:
1. Pengertian Umum
Public relation adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. Crystallizing
Public Opinion menyebutkan bahwa public relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu (Widjaja,2001).
2. Pengertian Khusus
Public relation adalah fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama (Maria, 2002). Dalam buku dasar-dasar public relation (Wilcox dan Cameron,2006,p.5) juga mengatakan bahwa “public relations is a management function, of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom there are or maybe concerned by evaluating public opinion about themselves, in order to correlate, as far as possible their own policies and procedures, to achieve by planned and widespread information more productive corporation and more efficient fulfillment of their common interests”. yang kurang lebih memiliki arti public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.


Sumber : http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/public-relation-definisi-fungsi-dan.html

FUNGSI SISTEM ADMINISTRASI PERKANTORAN

FUNGSI SISTEM ADMINISTRASI PERKANTORAN

Pekerjaan yang harus dicapai dalam sebuah organisasi, haruslah melalui kepemimpinan yang efektif, perencanaan dengan hati-hati, terorganisir, dan terkendali. Setiap pengelola departemen sebagai administrator yang harus menerapkan pekerjaan yang efektif.
Elemen kunci dalam fungsi AOS (Sistem Administrasi Perkantoran) dan hubungan timbal baliknya menekankan peran utama dalam mengelola personil, mengawasi, dan melakukan pekerjaan. Semua unsur yang diatur dengan seperangkat kontrol, baik itu dengan kebijakan, aturan, tujuan, prosedur, program komputer untuk pengolah data, anggaran, dan berbagai teknik evaluasi digunakan untuk memastikan bahwa sistem tercapai tujuannya.
1.      Sistem Utama Administrasi Perkantoran
Fungsi utama administrasi dari bisnis meliputi pembelian, penjualan, produksi, keuangan, laporan, dan sumber daya manusia. Di samping itu, biasanya terdapat fungsi administratif yang terpisah yang mengelola pelayanan kantor secara umum. administrasi perkantoran.
Dalam pengoperasian setiap departemen, manajer mengembangkan beberapa urutan prosedur untuk menyelesaikan pekerjaan. Sebuah prosedur  berbagai pengoperasian untuk menangani transaksi berkala secara merata dan konsisten. Misalnya, dalam sistem pembelian, ada berbagai prosedur dibentuk untuk menangani masing-masing subsistem.
2.      Tujuan (Sasaran) dalam Sistem Administrasi Perkantoran
Karyawan bertanggung jawab dalam fungsi AOS yang diharapkan mencapai tujuan organisasi yaitu: untuk perencanaan, inovasi produk, pengoprasian, dan sistem kontrol yang menghasilkan produktivitas tinggi dengan biaya yang serendah mungkin. Biasanya, tujuan nyata ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
a.      Penyerahan informasi terbaik untuk orang yang tepat pada waktu yang tepat, pada biaya minimal (sedikit), dan keputusan dalam jumlah yang tepat sehingga dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan.
b.      Menghilangkan pekerjaan yang tidak perlu atau duplikasi perkerjaan.
c.       Memastikan keamanan, kurangi pekerjaan yang melelahkan.
d.    Pengotomatisasi yang berulang-ulang, di saat melakukan tugas rutin menggunkan peralatan otomatis akan melakukan pekerjaan lebih cepat, lebih akurat, lebih ekonomis, dan lebih handal.
e.       Membangun cara yang efisien
f.        Memperbaiki tanggung jawab untuk kinerja yang memuaskan.
g.     Memberikan pelatihan yang memadai bagi karyawan dan pengawasan untuk menjamin kinerja yang lebih baik.
h.      Memperoleh penerimaan dan dukungan dari semua pengguna sistem.
Karena tujuan-tujuan tersebut berhubungan dengan semua tahapan dari sistem, ada banyak variasi sistem penelitian yang diperlukan. Seperti penelitian yang meliputi dokumen manajemen (bentuk desain dan kontrol, catatan dan laporan pengontrolan, korespondensi penelitian, dan prosedur pengembangan dan analisis), arus kerja, pengukuran kerja, peralatan dan pemanfaatan karyawan, serta penjadwalan kerja dan evaluasi. Sebuah penelitian sistem yang komprehensif memerlukan ketrampilan tingkat tinggi dan pengalaman kerja yang luas dari manajer kantor  tidak hanya semua proses pekerjaan teknis tetapi juga yang lebih penting , sikap dasar orang terhadap penilaian diri mereka sendiri, para pengawas, dan para pekerja. Agar efektif, sebuah penelitian sistem harus menuju kepada kondisi kerja yang lebih baik dan lebih efisien melalui prestasi kerja yang terkonsentrasi, analisis pendekatan untuk pemecahan masalah. Seperti melakukan perbaikan sistem operasional, menghilangkan kelemahan yang ditemukan di banyak kantor.
3.     Permasalahan Sistem
Jika setiap tujuan yang telah dibahas sebelumnya secara konsisten dapat dicapai, tidak akan ada sistem permasalahan. Dalam dunia nyata, sistem permasalahan selalu ada. Oleh karena itu, penting mengidentifikasi sistem permasalahan agar staf  kantor dapat mengambil langkah-langkah untuk mendapatkan solusinya.
Sistem Permasalahan Kantor dan Contohnya
Jenis Permasalahan
Contoh
1.      Organisasi secara umum
Biaya tinggi, produktivitas rendah, pemborosan, keuntungan yang rendah, struktur organisasi yang buruk.
2. Berhubungan dengan pengelolaan
Penempatan personil tidak sesuai dengan keahlian, kesulitan dalam menentukan tanggung jawab, kurangnya interaksi dengan pekerja, kegagalan dalam kepemimpinan.
3.      Kondisi pribadi individu
Kurangnya motivasi, keterlambatan dan ketidakhadiran pekerja, moral yang rendah, meningkatnya masalah interpersonel dalam pekerjaan.
4.      Sistem informasi
Kurangnya kontrol atas pembuatan catatan, alur pekerjaan yang tidak efektif, kerangnya pengetahuan tentang informasi yang dibutuhkan perusahaan, keterlambatan dalam penyelesaian pekerjaan, kerja lembur yang berlebihan.


Sumber : http://ermawatirahma.blogspot.com/p/sistem-administrasi-perkantoran.html

Pentingnya Ekonomi dalam Pembangunan

Pentingnya Ekonomi dalam Pembangunan

Mengapa persoalan di atas perlu dikemukakan secara terperinci, tidak lain adalah agar ilmu administrasi bisnis dapat menempati perannya yang sesuai dalam pembangunan bangsa. Kita secara jujur harus mengakui bahwa bangsa Indonesia masih sangat lemah pada aspek ini, yakni pengembangan jiwa entrepreneurship. Barangkali saat ini tidak sedikit orang yang berkeinginan atau telah pula mencoba untuk menjadi usahawan. Tidak sedikit pula di antara mereka yang sungguh-sungguh memiliki jiwa kewirausahaan. Artinya pada level praktek, kita barangkali tidak akan kekurangan stok entrepreneurship.

Namun, pada sisi lain, kita harus mengakui bahwa pemahaman keilmuan mengenai hal ini secara akademis masih sangat terbatas dikembangkan di Indonesia. Padahal tidak sedikit universitas atau akademi yang mengajarkan administrasi bisnis. Boleh jadi persoalannya adalah pada tataran konseptual sebagaimana diuraikan di atas. Jika perbedaan domain antara ilmu administrasi bisnis dan manajemen tidak dipahami secara tepat, maka tidak salah kalau konsep-konsep atau gagasan yang dikembangkan juga akan ikut terbawa keliru. Ini adalah semacam otokritik bagi kita bersama, yakni orang-orang yang bergerak di lapangan keilmuan administrasi bisnis.

Dengan perangkat-perangkat keilmuan yang tidak dikembangkan dengan proporsi yang sesuai dengan domain dari disiplin ilmu itu sendiri, akan sulit diharapkan suatu kemajuan ilmiah dalam aplikasi praktis ilmu administrasi bisnis itu sendiri. Pada gilirannya, kebutuhan masyarakat akan wawasan keilmuan yang dibutuhkan untuk mendukung dunia bisnis juga tidak terpenuhi dengan baik. Menurut Schumpeter (dalam Mintzberg et.al., 1998: 125-8), seorang entrepreneur tidak mesti seseorang yang menanamkan modal awal untuk membangun suatu usaha atau menemukan suatu produk baru yang menjanjikan peluang. Seorang entrepreneur adalah orang yang memiliki gagasan bisnis (business idea). Suatu gagasan barangkali kelihatan remeh atau sepele, namun di tangan seorang entrepreneur ia bisa menjadi sesuatu yang powerful, dan pada gilirannya mendatangkan keuntungan (profitable). Dalam mengelola usaha, dia tidak dibatasi oleh kalkulasi-kalkulasi teknis atau kuantifikasi, melainkan lebih mengandalkan intuisi, penilaian (judgment), kebijaksanaan (wisdom), pengalaman, dan pemahaman (insight).

Kreativitas mereka tidak dibatasi oleh cara-cara yang ada, melainkan mampu menemukan kombinasi-kombinasi baru yang menguntungkan, yang boleh jadi tidak dilihat orang sebelumnya. Dari penjelasan ini, kita bisa mengatakan bahwa akan sangat terbatas sumbangan ilmu administrasi bisnis bila ia terpaku pada aspek teknis dan pengelolaan operasional dan manajemen keseharian organisasi. Justru pada domain inilah ilmu ekonomi dan manajemen tidak banyak berbicara (Minztberg, 1998: 125), karena sudah melekat pada aspek-aspek operasional yang cukup rumit dalam dunia bisnis. Pada sisi ini, administrasi bisnis seharusnya masuk dan memberikan kontribusinya.

Jika dilihat dari perspektif makro, yakni pembangunan sebuah negara, maka kita tidak bisa memungkiri bahwa ekonomi merupakan tulang-punggung yang sangat penting. Indonesia kaya akan sumberdaya alam, jumlah penduduk, posisi geografis yang strategis di antara dua benua, dan lain-lain. Namun, tanpa pemahaman semangat kewirausahaan yang dilandasi oleh pengembangan keilmuan yang tepat di bidang administrasi bisnis, maka segenap potensi tersebut tidak akan bisa termanfaatkan dengan baik.

Dan, kita cukup melihat kepada tetangga kita yang kecil, yakni Singapura, sebagai sekedar perbandingan. Tanpa modal kekayaan alam dan luas wilayah yang relatif sangat kecil, negara tersebut mampu menempatkan diri di tengah-tengah persaingan global yang ketat. Bahkan untuk aspek turisme, kita harus berkaca kepada negara ini. Tanpa modal kekayaan panorama alam, ragam budaya, dan lain-lain yang berlimpah kita miliki, Singapura toh tetap mampu menarik para pelancong dari berbagai penjuru dunia.

Demikian pula untuk sektor-sektor jasa, yang mengandalkan kapasitas sumberdaya manusia terdidik, negara ini termasuk yang paling menguasai di wilayah Asia Tenggara. Tentu saja, ilmu administrasi bisnis bukan satu-satunya yang patut disalahkan untuk ketertinggalan kita ini. Banyak faktor yang berpengaruh dan dapat menjelaskan mengapa Indonesia tidak mampu membangun tulang-punggung perekonomian yang kokoh, khususnya di sektor riil. Akan tetapi, kita dapat mengatakan bahwa tanpa ilmu administrasi bisnis yang dikembangkan dengan baik, maka banyak persoalan dalam perekonomian kita yang tidak bisa terselesaikan sesuai harapan. Artinya, ini adalah tugas penting dari ilmu administrasi. Sinergi antara ilmu dan praktek diperlukan untuk memberikan hasil yang optimal dalam setiap usaha atau ikhtiar, apa pun itu jenisnya. Apalagi usaha bisnis.

Segala sesuatu harus diperhitungkan secara cermat, penuh perencanaan, dan mengandung konsekuensi langsung terhadap kelangsungan hidup organisasi. Kombinasi antara pengembangan ilmu dan praktek bisnis sangat diperlukan, agar potensi kewirausahaan yang ada di masyarakat mendapat topangan yang kuat dari kajian-kajian ilmiah di bidang administrasi bisnis. Ini sekedar untuk menggaris-bawahi, bahwa mereka yang menekuni ilmu administrasi bisnis tidak boleh hanya terbenam pada aspek-aspek teknikal dari manajemen pengelolaan organisasi bisnis. Harus ada wawasan yang lebih luas, dan mampu menempatkan konsep-konsep administrasi ke dalam konteks yang sesuai, yakni strategi dan tujuan organisasi. Dan dibalik semua itu, adalah adanya pemahaman terhadap hakekat jiwa kewirausahaan atau entrepreneurship sebagai tipikal kepemimpinan dalam dunia bisnis.

Sumber : http://www.sarjanaku.com/2010/01/makalah-peran-administrasi-bisnis-dalam.html

PERAN ADMINISTRASI BISNIS DALAM PEMBANGUNAN BANGSA

PERAN ADMINISTRASI BISNIS DALAM PEMBANGUNAN BANGSA

Studi administrasi bisnis bukan merupakan suatu bidang yang baru, melainkan telah dikenal sejak lama; dahulu barangkali masih dinamakan administrasi niaga. Akan tetapi, posisi ilmu administrasi bisnis dewasa ini kerap menjadi rancu, seolah-olah terjadi over-lapping dengan ilmu manajamen. Inilah tema yang  ingin dikupas dalam tulisan singkat ini. Ini penting untuk dipahami, agar kita dapat melihat dengan lebih jelas dimana sebenarnya posisi administrasi bisnis itu sendiri, dan dengan demikian dapat mendefinisikan domain atau wilayah kajian yang sebenarnya dari disiplin ilmu ini.


Selain itu, secara praktis, ini berimplikasi kepada perumusan gagasan-gagasan yang lebih tajam dan inovatif, dimana administrasi bisnis perlu mengembangkan pemikiran yang sesuai dengan bidang kajiannya, yakni memberikan kerangka ilmiah kepada aktivitas bisnis yang berkembang di masyarakat. Ini penting sebagai bentuk sumbangan nyata dunia akademis kepada masyarakat.
Administrasi dan Manajemen
Mengapa harus dibedakan antara administrasi dan manajemen? Tentu saja, karena pada hakekatnya keduanya adalah bidang yang terpisah dan memiliki fokus penerapan yang berbeda pula pada level praktek. Kedua hal ini diperlukan dalam mengelola organisasi, termasuk di bidang bisnis, karena masing-masing menyumbangkan peran tersendiri. Namun, sekali lagi, administrasi dan manajemen adalah dua hal yang berbeda. Untuk organisasi-organisasi bisnis kita dapat menerapkan pembedaan berikut ini:
Administration is the function of industry concerned with the determination of corporate policy, co-ordination of production, finance and distribution, the settlement of the compass of the organization and the ultimate control of the executive… Management is the function of industry concerned with the carrying out of policy within the limits set up by administration and the employment of the organization for particular objects set before it (Sheldon, 1924; Urwick, 1929, 115-116; Dunsire, 1973, 43).
Jadi, dalam organisasi bisnis, administrasi adalah fungsi industri yang berkaitan dengan penetapan kebijakan perusahaan, koordinasi produksi, keuangan dan distribusi, penentuan arah organisasi dan kontrol tertinggi eksekutif. Singkatnya, administrasi bertugas menentukan setting bagi perusahaan untuk bergerak maju. Sementara, manajemen adalah fungsi dari organisasi yang bertugas melaksanakan kebijakan dalam batas-batas yang ditetapkan administrasi dan menggerakkan sumberdaya organisasi ke arah tujuan-tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pemahaman terhadap perbedaan yang mendasar antara administrasi dan manajemen ini, bukan sekedar upaya untuk membedakan satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lain yang secara kebetulan memiliki kemiripan. Di dalam perbedaan tersebut terdapat konsekuensi praktis maupun teoritis, sehingga perlu dicermati untuk menghindari kerancuan antara satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya.
Salah satu contoh lain, kita dapat melihat perbedaan berikut ini:

  • In business, administration consists of the performance of business operations and thus the making or implementing of major decisions. Administration can be defined as the universal process of organizing people and resources efficiently so as to direct activities toward common goals and objectives.
  • In some organisational analyses, management is viewed as a subset of administration, specifically associated with the technical and mundane elements within an organization's operation. It stands distinct from executive or strategic work. (WIKIPEDIA DICTIONARWIKIPEDIA DICTIONARY)

Di sini dapat dicermati adanya pemisahan yang jelas antara fungsi administrasi dan fungsi manajemen dalam bisnis. Bahwa dalam bidang bisnis, administrasi adalah mencakup penyelenggaraan operasi-operasi bisnis, yakni membuat dan mengimplementasikan keputusan-keputusan besar (major decision) bagi organisasi.

Sebaliknya, manajemen dapat dipandang adalah bagian (subset) atau perpanjangan tangan administrasi, khususnya berkaitan dengan unsur-unsur teknis dan keseharian di dalam operasi organisasi. Manajemen berdiri terpisah dari tugas eksekutif dan strategik yang merupakan tugas pokok administrasi. Oleh karena itu, administrasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses universal yang mengorganisasikan manusia dan sumberdaya secara efisien, sedemikian rupa sehingga mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi kepada sasaran-sasaran dan tujuan bersama.

Kita dapat memahami bahwa di tingkat praktek barangkali akan sulit menarik garis pemisah yang tegas antara administrasi dan manajemen. Kedua-duanya difungsikan untuk menggerakkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya, dan kedua-duanya dimaksudkan untuk mengelola sumberdaya organisasi (baik faktor manusia maupun material) sebaikbaiknya. Seolah-olah keduanya berbaur menjadi satu pada level praktek. Namun, setidaktidaknya perbedaan ini harus diperlihatkan dengan jelas pada level teoritik atau kajian keilmuan. Ini dimaksudkan agar tidak terjadi kerancuan atau salah menempatkan posisi bidang ilmu.

Hodgkinson (1978: 5) sangat perhatian terhadap persilangan posisi ini. Ia mendefinisikan administrasi sebagai: ”those aspects dealing more with the formulation of purspose, the value-laden issues, and the human component of organizations”. Sementara manajemen diartikan, “those aspects wich more routine, definitive, programmatic, and susceptible to quantitative methods.” Jadi, administrasi adalah aspek-aspek yang lebih berurusan dengan penetapan arah organisasi, sementara manajemen mengurusi bagaimana mencapai arah yang telah ditetapkan tersebut. Oleh karena itu Hodgkinson meletakkan administrasi pada level atas (para pengambil keputusan tertinggi dalam organisasi), sementara manajemen ada pada level menengah-bawah.

Administrasi berorientasi pada tujuan (end-oriented) sementara manajemen berorientasi pada sarana atau cara (means-oriented). Dia mengutip pula Herbet A. Simon (1957), yang dalam bukunya Administrative Behavior mendefinisikan adminsitrasi secara amat simpel sebagai “the art of getting things done”. Kendati ringkas, namun pengertian ini memadai karena menekankan administrasi sebagai seni (art), sementara manajemen lebih dekat kepada teknis (science). Sampai di sini kita bisa menarik sebuah kesimpulan, bahwa titik-berat ilmu administrasi bisnis adalah memimpin bisnis, dalam arti menetapkan arah dan mengelola proses organisasi secara makro untuk mendapatkan hasil yang seoptimal mungkin dari sumberdaya yang ada.

Kemampuan seorang administrator bisnis bukan semata-mata diukur dari seberapa efisien dan efektif ia memimpin, melainkan pertanyaan yang lebih mendasar: apakah arah kepemimpinannya akan membawa suatu bisnis ke arah yang tepat, atau tidak? Apakah ia mampu menggunakan seni kepemimpinannya untuk menggerakan unsur manusia dalam organisasi, atau tidak? Apakah ia mampu merefleksikan posisi organisasi di dalam lingkungan operasionalnya dan menetapkan strategi yang tepat, atau tidak? Singkatnya, semua ini adalah ukuran-ukuran kualitatif dari suatu proses bisnis. Sementara seorang manajer tidak dituntut demikian, melainkan lebih pada pertanggung-jawaban terhadap penggunaan sumberdaya secara efektif dan efisien.

Dengan kata lain, alat ukurnya adalah metode kuantitatif. Apa implikasi dari perbedaan tugas dan tanggung-jawab tersebut? Jika dilihat dari sudut-pandang keilmuan, berarti mereka yang mempelajari ilmu administrasi bisnis harus mengenal dan menguasai hal-hal yang diperlukan oleh seorang administrator dalam mengelola bisnis. Tentu saja, perangkat-perangkat teknis yang diperlukan untuk menjalankan organisasi bisnis perlu dikuasai, yang dalam hal ini adalah ilmu manajemen bisnis. Namun yang lebih mendasar, bahwa pengelolaan bisnis di tangan seorang administrator membutuhkan pula pemahaman terhadap kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan penentuan strategi organisasi. Inilah fokus perhatian yang tidak boleh ditinggalkan atau dilupakan dalam mempelajari administrasi bisnis.


Profil Entrepreneurship

Kalau kita sepakat bahwa administrasi bergerak pada upper level dan terutama bersifat kebijakan, dan bahwa tugas dan fungsi administrator dalam bisnis adalah pada level strategik dan outward-looking, maka gagasan ini membawa kita pada premis berikutnya: bahwa “adminsitrator tidak lain adalah seorang pemimpin”. Dan, jika dipahami dari perspektif bisnis, seorang pemimpin dibedakan dari manajer adalah dari aspek visi dan jiwa entrepreneurship.

Seorang pemimpin bisnis tidak akan membawa manfaat yang berarti bagi organisasi bisnis yang dikelolanya, kecuali ia memiliki semangat entrepreneurship yang tinggi. Dia harus memiliki wawasan atau horizon pandangan yang luas, berani mengambil keputusan yang sulit atau melawan arus, melihat jauh ke depan, dan tentu saja harus kaya dengan ide-ide orisinil dan segar. Tanpa kemampuan dan daya inovatif yang kuat, seorang pemimpin bisnis akan tertinggal dalam persaingan, dan tidak mampu membaca atau melihat peluang yang tersedia pada market. Organisasinya akan berada pada urutan belakang, atau sekedar pengekor dari yang sudah ada.


Warren Bennis (1989), On Becoming a Leader, menjelaskan perbedaan manajer dan leader sebagai berikut:

  1. Tugas manajer mengelola, tugas pemimpin melakukan inovasi
  2. Manajer adalah copy, pemimpin adalah orisinal
  3. Manajer berfokus sistem dan struktur organisasi; pemimpin berfokus pada unsur manusia ( people )
  4. Manajer menitik-beratkan kontrol; pemimpin menekankan kepercayaan (trust)
  5. Manajer mengambil sudut pandang jangka pendek, pemimpin melihat perspektif jangka panjang.
  6. Manajer memperhatikan ke dalam dan tugas keseharian (bottom-line); pemimpin melihat keluar dan mencari visi ( horizon )
  7. Manajer cenderung meniru (imitates); pemimpin membuat hal baru (originates)
  8. Manajer menerima status quo; pemimpin menantang status quo administrator membutuhkan pula pemahaman terhadap kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan penentuan strategi organisasi. Inilah fokus perhatian yang tidak boleh ditinggalkan atau dilupakan dalam mempelajari administrasi bisnis.
  9. Manajer adalah pelaksana yang baik (classic good soldier); pemimpin adalah pribadi tersendiri.
10.    Manajer memikirkan bagaimana melakukan hal-hal secara benar (does things right);

Pada tataran ideal inilah seharusnya mereka yang mempelajari administrasi bisnis menempatkan dirinya. Pemahaman yang mendalam mengenai apa dan siapa itu entrepreneur merupakan dasar dalam memahami kajian administrasi bisnis. Termasuk di sini barangkali salah-paham yang kerap terjadi ketika orang mendengar kata ”wiraswasta” atau ”wirausahawan”, dan membayangkan sosok seorang pengusaha kecil yang bergelut dengan kegiatan-kegiatan bisnis berskala minimal, katakanlah UKM (Usaha Kecil dan Menengah). Pandangan ini tidak seratus persen salah, tapi dapat menyesatkan. Pada intinya, kewiraswastaan atau entreprenurship bukan masalah besar atau kecilnya usaha, melainkan pada karakteristik khusus yang menandai cirinya sebagai tipikal seorang pemimpin bisnis. Artinya, jika ia seorang wirausahawan sejati maka pada suatu ketika bisnis yang ia kembangkan pasti akan meningkat atau menanjak, dan tidak menutup kemungkinan mencapai skala besar.

Bill Gates barangkali salah satu sosok wirasuhawan kontemporer yang saat ini paling dikenal, karena terhitung telah menjadi orang terkaya di dunia (konon dia memulai bisnisnya dari ruang garasi). Tekad dan kegigihan seorang pemimpin bisnis inilah yang seharusnya menjadi ranah administrasi bisnis. Tentu saja, semua ini dalam konteks studi atau kajian akademis, bukan biografi atau sekedar cerita suka-duka seorang bisnisman mengembangkan usahanya. Jadi, titik-berat kepada pendalaman mengenai hakekat kewirasuhaan itulah yang perlu ditekankan, kendati tidak semua mereka yang belajar administrasi bisnis akan menjadi wirausaha. Ini sekedar untuk menekankan domain utama disiplin ilmu kita, yakni menekankan pada aspek adminsitrasi sebagai penentu atau leader dalam organisasi bisnis.


Sumber : http://www.sarjanaku.com/2010/01/makalah-peran-administrasi-bisnis-dalam.html

peluang karier untuk lulusan sarjana bidang administrasi bisnis

Mendirikan perusahaan
Saat ini tidak mudah untuk menjalankan bisnis kecil, dan mimpi saja tidaklah cukup. Menurut artikel yang dirilis The New York Times, "10 Alasan Kegagalan Bisnis Kecil", hampir semua bisnis kecil yang gagal ini minim dalam praktik bisnis. Hal ini bisa dihindari jika pemilik perusahaan memiliki pendidikan dasar dalam bidang bisnis.
 
Pemilik bisnis kecil perlu mengerti praktik perekrutan terbaik, undang-undang tenaga kerja, permintaan pasar, dan akunting. Mereka harus mengetahui bagaimana cara mengelola sebuah tim karyawan, menjaga hubungan baik dengan pelanggan, dan mampu membuat keputusan penting dalam keadaan mendesak. Baik Anda tertarik pada bisnis studio rekaman, toko pakaian, maupun kuliner, gelar sarjana sains bidang administrasi bisnis akan memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang bagaimana menjalankan sebuah usaha.
 
Manajer Sumber Daya Manusia (SDM)
Jika Anda menyukai bekerja dengan orang lain, maka gelar sarjana sains bidang administrasi bisnis akan menjadikan Anda sebagai kandidiat besar bagi setiap perusahaan yang tengah menjadi Manajer SDM. Beberapa kualitas yang dicari sebuah perusahaan dalam diri calon pelamar pada bidang Manajer SDM adalah keterampilan manajerial, keterampilan berorganisasi, merupakan seorang komunikator yang baik dan unggul ketika berbicara di depan umum, kemampuan untuk cepat menilai situasi dan membuat keputusan penting, serta kemampuan untuk mengembangkan dan memimpin tim. Semua keterampilan yang dicari oleh perusahaan tersebut merupakan bagian yang terintegrasi selama proses perkuliahan dalam menyandang predikat sarjana sains di bidang adminstrasi bisnis.
 
Posisi Manajemen
Apakah Anda sudah bekerja di sebuah pekerjaan penuh-waktu dan mencari cara untuk mendapat promosi? Maka, kembalilah ke kampus untuk menerima gelar dalam bidang bisnis sebagai investasi praktis yang akan terbayar dalam jangka panjang. Meskipun penting bagi para manajer untuk memiliki rasa yang baik dari hari-hari operasi di tempat kerja, pemilik bisnis dan eksekutif lebih memilih tingkat manajemen karyawan mereka untuk memiliki pengertian luas tentang apa yang benar-benar dibutuhkan untuk menjalankan bisnis.
 
Konsultan Manajemen
Profesi sebagai konsultan manajen merupakan salah satu alternatif pilihan bagi lulusan sarjana sains bidang administrasi bisnis. Sebagai seorang konsultan, Anda akan diminta oleh klien untuk melihat bagaimana perjuangan sebuah perusahaan dan bagaimana perusahaan tersebut beroperasi, meninjau data karyawan, teliti dalam memeriksa catatan keuangan, dan saat melakukan wawancara secara personal. Dengan begitu, nantinya Anda berpeluang untuk membuat perusahaan lebih maju.
 
Direktur Eksekutif
Untuk menjadi direktur eksekutif di sebuah perusahaan, sarjana bidang ilmu pengetahuan bisnis maupun ilmu pengetahuan administrasi bisnis adalah kuncinya. Namun, semua materi yang diterima selama kuliah harus didukung dengan pengalaman kerja dalam bidang manajerial yang tinggi.



Sumber : http://berbagiilmu-mu.blogspot.com/2013/10/prospek-kerja-lulusan-administrasi.html

4 Manfaat Administrasi Bagi Bisnis Anda

Administrasi merupakan salah satu bagian yang terpenting didalam mengelola suatu usaha/ bisnis. Apapun jenis bisnis anda dan seberapa besar atau kecil bisnis yang anda jalankan tidak akan luput dari pentingnya peran administrasi guna mendukung kelancaran bisnis dan menopang pertumbuhan usaha anda.

Walaupun anda adalah pelaku bisnis pemula dan bisnis yang anda jalani masih tergolong kecil jangan pernah menyepelekan pentingnya system administrasi. Praktek penerapan administrasi pada bisnis anda, dapat dimulai dengan sistem administrasi yang paling sederhana, seperti :
  1. Membuat catatan / register harian atas penjualan
  2. Membuat register atas setiap pembelian persediaan
  3. Menyimpan nota-nota atas pembelian
  4. Membuat dan menyimpan nota untuk setiap penjualan usaha anda.
Setelah anda terbiasa melakukan administrasi sederhana pada bisnis, selanjutnya anda dapat mencoba dan mulai belajar membuat sistem pembukuan, membuat perhitungan/laporan laba – rugi, dan menyusun neraca keuangan.

Paling Tidak ada 4 manfaat yang anda peroleh, dari melakukan administrasi pada bisnis, manfaat tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Mengetahui seberapa besar laba usaha anda.                                                             Dengan melakukan administrasi anda dapat lebih memastikan seberapa besar keuntungan yang anda peroleh tidak dengan cara mengira-ngira, setiap catatan penjualan dan pembelian adalah bukti dan data yang jelas.
  2. Menghindari dari resiko kerugian.                                                                                  Dengan melakukan administrasi, setidaknya anda tidak akan lupa dan salah dalam menetapkan suatu harga penjualan, bila tidak ada catatan pembelian dan nota-nota pembelian tidak anda simpan dengan baik, adakalanya suatu saat anda lupa berapa harga pembelian persediaan yang telah anda bayar, tentunya anda akan kesulitan dalam menetapkan harga penjualan .
  3. Data bagi pengembangan bisnis.                                                                                         Bila bisnis anda telah diterapkannya administrasi dengan baik, anda dapat dengan mudah membandingkan besarnya penjualan setiap bulan atau setiap tahun, dan anda dapat dengan mudah mengukur seberapa besar persentase pertumbuhan bisnis anda. Mungkin anda akan mulai mencoba melakukan penambahan modal agar bisnis anda semakin berkembang.
  4. Sebagai data penting bagi investor anda.                                                                           Seiring dengan kemajuan bisnis yang anda jalani, tentunya anda akan melakukan penambahan modal agar bisnis anda lebih maju dan berkembang, mungkin anda akan mencari investor atau partner bisnis. Investor bisa perorangan atau suatu lembaga seperti bank, koperasi dan lembaga lainnya. Siapapun investor bisnis anda, terntu mereka memerlukan suatu data untuk mengetahui seberapa besar kemajuan usaha dan laba usaha anda, bila anda telah melakukan administrasi pada bisnis, tentu data-data tersebut telah anda miliki.


Sumber : http://izonarsip.blogspot.com/2014/04/4-manfaat-administrasi-bagi-bisnis-anda.html

Contoh Teori Fungsi-Fungsi Administrasi dan Manajemen

Beberapa Contoh Teori Fungsi-Fungsi Administrasi dan Manajemen
Di bawah ini diberikan beberapa contoh dari berbagai teori yang telah dikemukakan.

  1. Henry Fayol, merupakan seorang ahli yang pertama kali menulis tentang teori administrasi dan manajemen dalam bukunya yang berjudul General and Industrial Management. Fayol mengatakan bahwa fungsi administrasi dan manajemen itu ialah:
    1. planning (perencanaan),
    2. organizing (pengorganisasian),
    3. commanding (pemberian komando),
    4. coordinating (pengkoordinasian), dan
    5. controlling (pengawasan).
Fungsi terpenting dari rangkaian fungsi-fungsi administrasi dan manajemen di atas adalah fungsi commanding. Istilah commanding dapat dipahami dan dibenarkan pada saat itu karena kondisi masyarakat Perancis yang pada waktu itu memang militeristik, serta ilmu administrasi dan manajemen pada waktu itu masih bersifat embrional.
  1. Luther M. Gullick, sarjana yang dalam karyanya Papers on the Science of Administration, mengatakan bahwa fungsi-fungsi organik administrasi dan manajemen adalah:
    1. planning (perencanaan),
    2. organizing (pengorganisasian),
    3. staffing (pengadaan tenaga kerja),
    4. directing (pemberian bimbingan),
    5. coordinating (pengkoordinasian),
    6. reporting (pelaporan), dan
    7. budgeting (penganggaran).
     
Sumber : http://purwantiw.wordpress.com/2011/04/15/fungsi-fungsi-administrasi-dan-manajemen/

CIRI-CIRI ADMINISTRASI

  CIRI-CIRI ADMINISTRASI adalah sebagai berikut:
a). Adanya kelompok manusia (2 orang atau lebih)
b). Adanya kerjasama dari kelompok tersebut
c). Adanya bimbingan, kepemimpinan, dan pengawasan
d). Adanya tujuan kelompok
Pendapat yang mempersamakan administrasi dan manajemen
a. William H. Newman:
Bukunya berjudul “administrative action”, tapi isinya menyangkut “the techniques of organization and managemen”.
b. M.E. Dimock :
“Administration or management is a planned approach to the solving of all kinds of problems in almost eveery individual or group acitivity both public or private”.

PERKANTORAN MODERN
Kamus besar Bahasa Indonesia (2002) mengartikan perkataan modern dengan “terbaru” “mutakhir”, “sikap dan cara berfikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan jaman”. Dalam hal kantor, maka sifat, sikap dan cara berfikir serta bertindak sebagaimana disebutkan dalam istilah modern adalah berkenaan dengan penanganan data/informasi. Perkantoran modern mempunyai ciri-ciri:
a.      memiliki bangunan dan tata ruang yang baik,
b.      menggunakan alat dan perlengkapan termasuk mebeler yang tepat,
c.      para pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya berdisiplin profesional
d.      memiliki sikap dan cara berfikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan jaman.
e.      mendayagunakan biaya, menerapkan tatalaksana yang demokratis, efektif, efesiensi, produktif, berkeadilan, dan perlakuan manusiawi.
Geoffry mills dkk (1990) menegaskan dalam bukunya “Modern Office Management” bahwa teknologi baru terus mengalami kemajuan, terutama dalam bidang “komonikasi dan pengelolaan data”
Kendala yang dihadapi oleh kantor-kantor pemerintah terutama sampai saat ini masih banyak kendala yang disebabkan oleh manajemen birokrasi di pemerintahan dalam hal biaya pengadaan barang-barang yang cenderung menghambat kemajuan kantor pemerintah itu sendiri,  terutama untuk kantor-kantor pemerintah di tingkat pedesaan yang masih sangat terpencil letaknya dukungan komputerisasi masih belum merata, belum lagi kendala SDM walau diakui kantor-kantor di wilayah perkotaan sudah mengarah ke sistem manajemen yang lebih baik, misalnya dalam pengelolaan data atau informasi sudah didukung dengan sistem pemrosesan data (electronic data processing) atau sering disebut dengan SIM (Sistem Informasi Manajemen), walau patut diakui juga belum sepenuhnya direalisasi kearah itu, namun sudah mengarah pada tahapan tersebut (Computer based system).
Keuntungan-keuntungan apabila kantor didukung dengan sistem komputerisasi adalah kecepatan, kecermatan, keterkinian komonikasi dan pemrosesan data. Namun dari berbagai pertimbangan, itu mungkin dapat dilakukan secara serentak atau simultan.
Kelemahan-kelemahan menggunakan komputersisasi adalah sebagai berikut:
a.    Kerusakan salah satu alat sebagai salah satu komponen, atau kesalahan yang terjadi pada salah satu sub sistem akan mengganggu sistem secara keseluruhan.
b.    Kesalahan dalam hal mengambil file induk untuk memasukkan data untuk disimpan, akan menyulitkan penemuannya kembali pada saat diperlukan, lebih-lebih data tersebut diperlukan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan  akibatnya bila belum juga ditemukan akan menjadikan keputusan yang diambil menjadi tidak sempurna, dan dapat dibayangkan dampaknya mudah diperkirakan.
c.    Terinfeksinya file-file penting oleh virus-virus akan sangat berpengaruh besar bagi proses pengambilan keputusan.
Semakin modern suatu kantor, sifat dan cakupan kegiatannya semakin menggelobal. Sehubungan dengan itu, semakin modern suatu kantor semakin banyak informasi yang dapat diakses, semakin besar pula peluang yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan organisasi atau instansinya. Akan tetapi sebaliknya, dari keuntungan tersebut di atas kantor modern perlu mewaspadai berbagai kemungkinan pengaruh negatif global yang bisa mengacaukan kegiatannya dalam pengelolaan  informasi.  Kita masih ingat korban virus yang terjadi pada pertenegahan Juli 2001 yang mengakibatkan korban  250.000 sistem di Amerika Serikat yang hanya dalam waktu 9 Jam.
 
 
Sumber : http://deryandara.blogspot.com/2012/01/pengertian-administrasi-bisnis-dan.html

fungsi pokok “ADMINISTRATION”

Dalam karya besar Henri Fayol yang berjudul ADMINISTRATION INDUSTRIELLE ET

GENERALE yang membawa pengaruh besar atas ide-ide manajeman bisnis di Eropa dan terutama pada sejumlah Negara latin Amerika membagi fungsi pokok “ADMINISTRATION” kedalam lima aspek pokok, antaralain:
a) Merencanakan ( to plan)
b) Mengorganisasi (to organize)
c) Memimpin (to command)
d) Melaksanakan pengkoordinasian ( to coordinate)
e) Melaksanakan pengawasan (to control)
 
 
Sumber :  http://deryandara.blogspot.com/2012/01/pengertian-administrasi-bisnis-dan.html

Pengertian Administrasi Bisnis

Admisnistrasi Niaga atau yang sekarang menjadi popular dengan sebutan Administrasi Bisnis, adalah bagian dari ilmu-ilmu sosial yang mempelajari proses kerja sama antara dua orang atau lebih dalam upaya mencapai suatu tujuan,merupakan ilmu yang berfokus pada prilaku manusia. Sebagai ilmu, administrasi mempunyai objek, subjek, dan metode. Objek dari ilmu administrasi adalah orang-orang dengan prilakunya, subjek yang dipelajari adalah bentuk atau bagian serta mekanisme kerja sama, sedangkan metode merupakan cara atau pemikiran yang dikembangkan untuk mencapai tujuan dari kerja sama tersebut.

Smber : http://deryandara.blogspot.com/2012/01/pengertian-administrasi-bisnis-dan.html

Cara Melatih Softskill Pada Diri Sendiri

Banyak di antara kita tahu bahwa sostskill seseorang di tentukan dengan tolak ukur seseorang itu dalam mengembangkan sofskillnya. Kalau menurut saya sofskill adalah suatu bakat yang dimiliki seseorang sejak lahir, bakat itu sendiri bisa dikategori seperti hobby yang mengantar bakatnya menjadi suatu hal yang luar biasa, bisa dicontohkan seperti bakat bermain gitar, sepak bola,menyanyi dan lain sebagainya.Namun disini saya juga ingin memberi tahu bahwa softskill itu sendiri tidak akan berjalan sempurna apabila tidak di iringi dengan Hard Skill, begitu pun sebaliknya.Softskill itu sendiri akan nampak apabila seseorang telah menemukan jati dirinya. Namun ada juga yang tidak akan mendapatkan softskill dari dirinya sendiri apabila dia tidak ada keinginan untuk berubah yang besar dalam hidupnya dari pola hidup yang buruk ke pola hidup yang lebih baik dari sebelumnya.
Karena Soft skill itu sendiri akan lahir apabila seseorang memiliki motivasi yang besar untuk berubah lebih baik dari sebelumnya. Softskill sendiri sangat berkaitan dengan suatu ketrampilan yang harus seimbang. Contohnya seorang beladiri tidak hanya melatih skillnya namun dia juga harus melatih mental dan pikiran, lalu semua itu disatukan baru bisa mendapatkan kesempurnaan dalam berlatih.Istilah ketrampilan softskill ialah istilah yang mengacu pada kepribadian seseorang yang di asah dari dalam lalu di lengkapi pula dengan keterampilan Hard Skill.
Softskill adalah suatu kemampuan atau keterampilan dari diri seseorang dalam berhubungan dengan orang lain ( termasuk dengan dirinya sendiri ).Sehingga softskill itu mempunyai atribut, dengan demikian meliputi nilai yang dianut, motivasi, perilaku, karakter, kebiasaan, dan sikap. Atribut atribut ini dimiliki oleh setiap orang yang tentunya tidak sama satu dengan yang lainnya, yang biasanya juga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
1. Kebiasaan
2. Berfikir
3. Berkata
4. Bersikap
5. Bertindak
Namun pengaruh-pengaruh ini dapat berubah jika seseorang itu mau merubahnya dengan cara membiasakan diri dengan hal-hal yang baru tentunya.
Softskill juga bisa dikatakan sebagai suatu kemampuan yang mempengaruhi kita untuk bagaimana berinteraksi dengan orang lain, softskill juga memuat beberapa komponen yaitu komunikasi yang efektif, berpikir yang kreatif dan kritis, dan masih banyak lagi hal lainnya. Bagaimana masing-masing orang saja yang mempunyai pikiran hal-hal yang memuat dari softskill itu sendiri.
Softskill juga melatih diri seseorang untuk dapat bagaiman berinteraksi dengan masyarakat yang baik, karena komunikasi yang baik itu sangat diperlukan oleh seseorang. Karena berinteraksi yang baik itu juga dapat mencerminkan diri seseorang. Biasanya kalau orang dapat berinteraksi yang baik tentunya dapat cepat beradaptasi dengan orang lain. Dan juga sebaliknya kalau orang itu kurang baik dalam berinteraksi tentunya sangat agak lambat dalam berinteraksi.
Softskill juga bukan hanya sekedar dari suatu hal yang tidak mempunyai tujuan, tetapi softskill juga mempunyai tujuan.
Tujuan softskill adalah dapat memberikan kesempatan kepada individu untuk bisa mempelajari perilaku yang baru bagi dirinya dan juga meningkatkan hubungan antar pribadi dan orang lain.
Manfaat sofskill adalah pengembangan karir serta etika professional. Kalau softskill dilihat dari segi organisasional, softskill itu memberikan dampak terhadap kualitas manajemen secara total.
Softskill juga dapat memberikan intervensi yaitu dengan cara pelatihan atau pembinaan secara intensif. Untuk dapat meningkatkan nilai-nilai dan moral dapat dilakukan dengan cara fokus terhadap diri sendiri.
Jadi menurut saya soft skill itu adalah suatu kelebihan yang terpendam dan untuk memperolehnya harus melalui pembelajaran yang berkaitan dengan pengembangan diri seseorang, dan kesimpulannya setiap manusia itu memiliki apa yang namanya soft skill namun tidak banyak manusia yang mengetahui cara memperolehnya.


Sumber : http://fajarnns.wordpress.com/2012/11/30/cara-melatih-softskill-pada-diri-sendiri/

Cara meningkatkan softskill

Softskill bisa didapatkan melalui pelatihan atau pengembangan kepribadian yang dimulai dari diri sendiri. Karena soft skills ini tidak hanya bermanfaat dalam lingkungan kerja, namun bermanfaat dalam menghadapi kehidupan bermasyarakat. Tanyakan pada diri Anda sendiri, apa kemampuan ini sudah ada dalam diri atau masih perlu dilatih lagi?. Berikut ini adalah beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan soft skills :
  1. Menjadi bagian dari suatu organisasi, untuk belajar menghargai orang lain
  2. Minta pada salah seorang anggota keluarga untuk meneliti kepribadian Anda dan menulis sisi baik dan buruk kepribadian Anda
  3. Berusaha mengatur waktu dengan lebih baik
  4. Berlatih menghadapi kritik
  5. Berlatih cara memberi kritik dengan positif
  6. Berusaha untuk hidup dengan lebih baik
Ada juga beberapa cara yang mudah untuk meningkatkan interpersonal skill, karena bagaimanapun manusia pastinya akan berhubungan dengan manusia lainnya, yaitu :
  1. Tersenyum, untuk meningkatkan energi positif.
  2. Menghargai orang lain
  3. Belajar mendengarkan orang lain
  4. Berkomunikasi dengan jelas
  5. Penuhi diri dengan rasa humor
  6. Jangan sering mengeluh
Soft skills ini menjadi salah satu kunci kesuksesan di lingkungan kerja maupun masyarakat. Dengan kemampuan soft skills yang baik, tentunya akan dapat mendatangkan kebaikan dan membuat seseorang dapat lebih menonjol di lingkungan. Daripada katakanlah seseorang yang pandai secara akademis,namun tidak mau menghargai orang lain.
DI era globalisasi dan teknologi seperti ini, tampaknya keramahan dan pengertian masih menjadi faktor utama, yang menjadikan manusia tetap menjadi manusia yang sesungguhnya.


Sumber : http://azizturn.wordpress.com/2010/06/15/cara-meningkatkan-softskill/

soft skill lainnya yang dibutuhkan dalam dunia kerja

1. Planning & Organizing, mampu untuk mengatur tugas yang harus dikerjakan hingga selesai. Kebiasaan untuk menunda-nunda tugas tidak bisa lagi dipertahankan. Bagi Anda yang super sibuk (kuliah sambil melakukan aktivitas di luar perkuliahan) harus belajar mengalokasikan waktu dengan tepat termasuk membuat prioritas.
2. Tenacity (Keuletan/Kegigihan), tahan untuk mengerjakan suatu tugas hingga selesai atau melakukan suatu tindakan hingga tujuan tercapai. Di dalamnya termasuk berani untuk menghadapi tantangan dan resiko, punya strategi jitu untuk mencapai tujuan. Tidak mudah menyerah ketika mengalami kegagalan. Kalau saat ini Anda terlalu memilih-milih lokasi untuk bekerja, tidak mau jauh dari rumah, saya ragu kalau Anda punya keuletan dan kegigihan dalam bekerja nantinya.
3. Salesmanship. Cukup banyak BINUSIAN yang enggan menekuni karir dibidang Sales/Marketing. Dianggap kurang bergengsi atau menyusahkan karena harus punya mental baja untuk menghadapi customer yang beragam dan harus mencapai target. Bpk. N. Krisbiyanto, mantan petinggi di Telkomsel yang sekarang menjabat sebagai Corp. Human Capital Head Bank BTPN pernah berkata kepada saya bahwa saat ini perusahaan mencari orang yang punya kemampuan selling walaupun tidak bekerja sebagai salesman. Biarpun Anda seorang Programmer tapi kalau Anda punya kapasitas selling, Anda akan mengembangkan produk yang diinginkan oleh customer/user. Salesmanship disini bukan berarti Anda harus bekerja di bidang sales/marketing, namun Anda punya kapasitas komunikasi interpersonal untuk mau mendengarkan ide dari klien, dan mau menerima masukan dan keinginan untuk meningkatkan mutu produk. Kalau Anda saja sudah alergi dengan bidang sales/marketing, maka Anda perlu sadar diri bahwa Anda salah selama ini.
4. Stress Tolerance. Di dunia ini tidak ada orang yang kebal terhadap stress, semua orang pasti akan dan pernah mengalami stress. Yang menjadi perhatian adalah bagaimana diri kita menghadapi stress yang melanda. Stress Tolerance dalam dunia kerja berarti mampu mempertahankan kinerja yang tetap maksimal dalam kondisi yang menekan. Cara-cara yang diterapkan dalam menghadapi stress tentunya cara yang patut dan dapat diterima oleh perusahaan.


Sumber : http://www.binuscareer.com/Article.aspx?id=Y3MImi0UkBJb5KZgr2QeRG6bjeJKOamoLVJ64Puw3dI%3D

Blogger Templates