Bila kita mencermati pemberitaan media begitu beragam kasus-kasus
yang terjadi di internal maupun ekstenal perusahaan seperti gagalnya
perusahaan melakukan IPO, demo pegawai menuntut kenaikan gaji, tudingan
perusakan alam, atau bahkan perusahaan yang dinilai dalam kondisi prima
secara finansial secara mengagetkan diberitakan akan dipailitkan.
Kondisi ini memperlihatkan kepada kita kerentanan organisasi di era
global. Dan ketika masalah sedang menimpa perusahaan, maka dengan
seketika peran public relations mencuat ke permukaan dan fungsi sebagai
‘problem solver’ menjadi misi terpenting. Dalam konteks ini PR tak
ubahnya seperti pemadam kebakaran saja, hanya diperlukan ketika ada
masalah sedang terjadi.
Di era digital saat ini organisasi
berhadapan dengan kastemer yang semakin cerdas dalam memahami dan
menyikapi setiap pemberitaan media maupun pembicaraan publik.
Meningkatnya globalisasi seiring dengan pesatnya perkembangan media dan
teknologi secara otomatis telah merubah pola komunikasi dan perilaku
masyarakat. Situasi ini menyulitkan organisasi untuk memprediksi secara
akurat apa yang akan terjadi, hal ini mempengaruhi kerentanan organisasi
dan dapat berdampak pada reputation risk. Menghadapi perubahan yang semakin dinamis, organisasi yang statis dan menjalankan business as usual
hanya tinggal menunggu waktu untuk ‘karam’. Organisasi yang dinamis
dalam merespon perubahan, inovatif dalam mengembangkan strategi korporat
dan bisnis dapat bertahan dalam persaingan dan mampu menjaga
keberlangsungan bisnisnya. Kondisi dan situasi ini menjadi tantangan
sekaligus peluang bagi para praktisi PR untuk berkembang dari hanya
sekedar menjalankan perannya sebagai communication technician menjadi
berkontribusi dalam strategic management.
Lantas apa yang dimaksud
dengan strategic management dan bagaimana PR berperan dan berkontribusi
dalam hal tersebut? Sebelum sampai pada penjelasan ini, cobalah untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, ‘apa fungsi komunikasi di perusahaan
anda?’, ‘apakah sekedar metoda untuk berkomunikasi ataukah sudah
menjadi bagian proses manajemen?’ lalu ‘bagaimana dengan inputnya
terhadap organisasi?’
Mencermati dan mengobservasi peran dan
fungsi PR di sebagian besar perusahaan di Indonesia, PR masih
diposisikan sebagai communication technician yang hanya berfokus pada
publicity dan media relations. Pemahaman manajemen yang masih rendah
tentang PR sering menjadi kendala bagi para praktisi dalam menjalankan
fungsinya khususnya ketika dihadapkan pada berbagai permasalahan
organisasi.
Public Relations : Strategic Communication
Perkembangan
public relations dari waktu ke waktu telah banyak didefinisikan oleh
para ahli, mengkaji public relations sebagai konsep ataupun teori kerap
kali menjadi argumentasi akademik yang menarik. Public relations
merupakan serangkaian proses strategis dalam manajemen komunikasi
organisasi dengan publiknya. Dalam praktiknya strategi komunikasi masih
berada pada tingkat mikro atau hanya pada level fungsional
dalamorganisasi yang artinya adalah strategi komunikasi diformulasikan
untuk mengartikulasikan misi organisasi dan perencanaan program
komunikasi saja, sementara peran manajemen berkontribusi dalam
menciptakan nilai dalam implementasi strategi komunikasi itu sendiri.
Nilai
dan signifikansi public relations sebagai suatu fungsi ideal dapat
mempertinggi efektifitas organisasi, public relations dapat
berkontribusi dalam membuat keputusan-keputusan strategis melalui
berbagai tehnik. Public relations dapat memperluas perspektif manajemen
dengan mencermati dan menganalisa suara-suara publik; hal ini dapat
menjadi masukan dan pemahaman bagi manajemen tentang berbagai isu dan
permasalahan lingkungan eksternal dan menjadikan sebuah peluang untuk
membuat keputusan-keputusan strategis.
Namun pada kenyataannya
nilai dan kontribusi public relations masih belum dipahami secara benar
oleh manajemen dan organisasi masih memanfaatkan public relations secara
teknis untuk tujuan-tujuan publisitas dan hubungan dengan media massa.
PR dalam Strategic Management
Faktor
ketidakpastian lingkungan berdampak pada perubahan yang tidak
diharapkan dan berpengaruh secara signifikan kepada kebijakan-kebijakan
korporat. Hal ini memicu lahirnya konsep strategic management,
ketidakpastian tidak hanya muncul di lingkungan eksternal, di dalam
internal organisasi ketidakpastian dapat menjadi tantangan tersendiri
bagi organisasi. Agar dapat mempertahankan bisnisnya secara
berkelanjutan dan sebagai upaya untuk mencapai misi, organisasi membuat
keputusan-keputusan strategis yang diarahkan untuk menjaga harmonisasi
dengan lingkungannya.
Para praktisi PR dalam membuat
keputusan-keputusan kerap kali tanpa menganalisa secara mendalam pada
isu-isu lingkungan dan permasalahan publik. Pada akhirnya
program-program yang dijalankan tidak secara efektif menjawab atau
menjadi solusi atas permasalahan yang sebenarnya. Berbagai krisis atau
masalah dapat dihindari seandainya praktisi PR tersebut mengetahui dan
mencermati apa yang sedang terjadi di lingkungannya.
Peran dan
kontribusi public relations dalam strategic management dengan
menciptakan scenario planning melalui tiga kegiatan yaitu issues
management, environmental scanning dan strategic conversation.
Perencanaan strategis public relations berlandaskan pada multiple
situasi lingkungan masa depan dapat membantu organisasi dalam memahami
lingkungannya dan manajemen dapat mengembangkan keputusan-keputusan
strategis berdasarkan alternatif outlook tersebut.
Dalam konteks
ini public relations berperan secara strategis dalam keputusan di
tingkat makro organisasi dan strategi komunikasi berproses dan
berintergrasi secara sinergis pada level strategic management mulai dari
strategi dan kebijakan di tingkat enterprise, korporat, unit bisnis,
fungsional hingga strategi di tingkat operasional.
Sumber : https://www.linkedin.com/today/post/article/20140424182504-61779834-strategic-public-relations-dari-communication-technician-ke-strategic-management
STRATEGIC PUBLIC RELATIONS: Dari Communication Technician ke Strategic Management
Diposting oleh UnknownTips Menjadi Public Relation Profesional
Diposting oleh UnknownTips Menjadi Public Relation Profesional
- Percaya diri
- Banyak belajar
- Pintar mengatur mood
- Memiliki kepribadian yang baik
- Cepat beradaptasi
- Berpikiran terbuka
- Jaga hubungan baik dengan rekan kerja
Tugas Public Relations
Diposting oleh UnknownBeberapa konsep Public Relations tersebut mengarahkan pada
tugas-tugas PR yang cukup signifikan dalam sebuah organisasi. Berkaitan
dengan hal tersebut, Rumanti (2005:39) mengelompokkan tugas Public
Relations menjadi lima bagian yaitu :
- Menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan.
- Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. Di samping itu, menjalankan dan bertanggungjawab terhadap kehidupan kita bersama dengan lingkungan.
- Memperbaiki citra organisasi. Bagi Public Relations, menyadari citra
yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, persentasi,
publikasi, dan seterusnya, tetapi terletak pada:
- Bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi.
- Dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen yang kompleks.
- Tanggung jawab sosial. Public Relations merupakan instrumen untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Terutama kelompok publik sendiri, publik internal, dan pers.
- Komunikasi. Public Relations mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi timbal-balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. Dalam fungsinya, komunikasi itu sentral. Perlu juga untuk dimiliki adalah pengetahuan manajemen dan kepemimpinan, struktur organisasi.
Syarat Seorang Public Relations yang Baik
Diposting oleh Unknown- Kemampuan Berkomunikasi : seni berkomunikasi memberi arti kemampuan seseorang untuk dapat mendengarkan yang sama baiknya dengan kemampuan untuk berbicara. Banyak orang berkeinginan untuk terus berbicara sementara dia berpura-pura mendengarkan apa yang dikatakan lawan bicaranya. Seseorang harus dapat menyampaikan informasi yang mudah dimengerti dan diingat serta mampu menjadi pendengar yang baik. Seorang praktisi harus mampu memanfaatkan semua media komunikasi yang ada.
- Kemampuan Bergaul : kemampuan bergaul tidak harus dinyatakan dalam sikap yang selalu menyanjung atau memuja orang lain. Tetapi lebih diwujudkan dalam bentuk kemudahan dan keluwesan memasuki pergaulan dalam masyarakat atau public tertentu, memiliki toleransi yang cukup dan selalu berusaha memahami orang lain.
- Kemampuan Mengorganisasi : kemampuan mengorganisasi dapat diartikan sebagai kemampuan mengantisipasi problem yang kemungkinan terjadi, ada pendapat yang mengatakan bahwa organisasi yang baik adalah seorang yang dilahirkan dengan pembawaan yang pesimitis, dalam artian selalu mengkhawatirkan ada hal-hal yang belum beres dalam pekerjaannya. Mereka tidak pernah optimis sampai segalanya berakhir dengan sukses. Harus mampu berpikir jernih dan obyektif, tidak jarang sesuatu yang telah direncanakan dengan matang, ditengah jalan mendapat hambatan yang tidak diduga.
- Kepribadian yang Jujur : meskipun celaan, sinisme, atau kritik banyak diarahkan kepada seorang Public Relations, bahkan terkadang dicemooh sebagai tukang obat atau dukun dengan segala ilmu gaibnya seakan-akan mampu mengatasi semua persoalan perusahaan, namun seorang public relations harus tetap menjadi orang yang berkepribadian yang baik dan jujur. Tidak ada seorang public relations pun yang dapat bekerja secara efektif tanpa dirinya dapat diterima tanpa dirinya sebagai seorang yang memiliki pribadi yang jujur dan dapat dipercaya.
- Imajinasi yang Kuat : seorang public relations harus mempunyai kemampuan untuk menciptakan gagasan atau ide-ide baru, mampu memecahkan problema yang dihadapi, mengembangkan imajinasinya untuk menciptakan kreatifitas kerjanya.
5 Hal yang Harus Dikuasai Staf Public Relations
Diposting oleh UnknownStaf PR, entah itu yang mewakili perusahaan secara langsung, atau melalui agency, membutuhkan ketrampilan untuk melacak ribuan atau jutaan berita yang di-share melalui media online, dan kreativitas untuk membangun ide-ide yang akan disebarluaskan. Cassie Boorn, spesialis media sosial dan staf PR yang telah membangun program-program digital untuk banyak perusahaan besar yang pernah dimuat di majalah Fortune, memaparkan ketrampilan yang dibutuhkan agar seorang publicist mampu bertahan dalam era digital seperti sekarang. Berikut beberapa di antaranya.
1. Membangun jaringan
Tugas seorang staf PR di antaranya adalah menggelar acara jamuan makan atau media gathering yang mengesankan. Inti dari aktivitas ini adalah bagaimana berhubungan dengan orang lain, membangun jaringan yang kelak dapat bermanfaat satu sama lain. Misalnya, berhubungan dengan awak media. Baik media maupun staf PR dari sebuah perusahaan memiliki posisi yang setara dan saling membutuhkan. Ketika media membutuhkan informasi langsung dari CEO sebuah perusahaan, PR lah yang menjadi penghubungnya. Sebaliknya, PR juga membutuhkan media untuk menyampaikan pesan-pesan dari perusahaan yang diwakilinya. Selain menggunakan e-mail, instant messenger juga menjadi sarana paling mudah dan cepat untuk berhubungan dan berjejaring dengan mereka.
2. Memonitor pemberitaan
Salah satu tugas penting dari staf PR adalah memastikan bahwa pesan-pesan dari perusahaan sampai ke media. Namun, ketika berita sudah ditayangkan, pekerjaan Anda belum selesai. Anda perlu mendorong agar kunjungan ke media, atau situs perusahaan Anda sendiri meningkat, memastikan bahwa berita atau kontennya dibaca secara meluas, atau memilih media yang perlu Anda prioritaskan. Mengelola situs menjadi satu-satunya cara Anda untuk memahami proses penulisan berita, bagaimana editornya mengelola jadwal kegiatannya, dan apa yang perlu Anda sampaikan agar media mau menulis tentang perusahaan Anda. Anda juga perlu memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan berita-berita dari perusahaan. Bagikan juga berita-berita dari media online ke media sosial perusahaan Anda.
3. Berteman dengan orang-orang penting
Wartawan atau blogger adalah pihak yang paling berpengaruh dalam menyebarluaskan berita. Mereka menjadi orang-orang yang diandalkan para staf PR, terutama mereka yang mampu menghasilkan berita yang obyektif dan bermanfaat bagi perusahaan maupun masyarakat sebagai sasarannya. Untuk itu, staf PR harus terus membina pertemanan secara profesional dengan awak media maupun blogger. Jangan hanya mengontak wartawan atau blogger ketika Anda butuh mereka untuk memberitakan kampanye tertentu dari perusahaan Anda. Kirimkan ucapan selamat ketika mereka berulang tahun, mendapatkan jabatan yang lebih tinggi, atau ketika tertimpa kemalangan. Ajak mereka untuk ngopi-ngopi secara informal, tanpa membahas urusan pekerjaan.
4. Lincah dalam meng-goggling berita
Media online bisa menayangkan berita Anda dengan lebih cepat, namun karena jumlahnya semakin banyak terkadang Anda jadi kesulitan melacaknya. Maka, sering-seringlah belajar meng-googgling berita mereka. Jangan malas, dan hanya mendesak si penulis mengirimkan link beritanya untuk Anda. Anda hanya perlu menanyakan keyword judul berita dan nama medianya, Anda bisa dengan mudah menemukan berita-berita tersebut. Mesin pencari juga tidak hanya bermanfaat untuk mencari berita dari media, tetapi juga menemukan ide untuk kampanye perusahaan Anda berikutnya, detail mengenai kompetitor dari klien Anda, statistik, hingga gambaran mengenai tren yang baru. Jika sudah menguasai hal ini, Anda bisa menaklukkan semuanya.
5. Apa yang harus di-share
Nah, ini yang paling penting. Online influencer seperti blogger dan editor media online menjadi sangat berpengaruh karena mereka telah menyebarluaskan berita secara online. Mereka jeli menangkap apa saja yang tampak menarik untuk diberitakan, meskipun kadang-kadang bukan sesuatu yang ingin Anda tekankan dalam pesan-pesan perusahaan Anda. Kirimkan kisah-kisah menarik dari perusahaan Anda, berkaitan dengan produk atau interaksi Anda dengan masyarakat. Berikan kontak ke direktur atau CEO perusahaan jika wartawan ingin mengonfirmasi atau meminta penjelasan lebih detail mengenai pesan-pesan yang Anda sampaikan. Menghalang-halangi niat tersebut kadang hanya akan membuat pemberitaan mereka kurang akurat.
Sumber : http://female.kompas.com/read/2012/08/02/14501243/5.Hal.yang.Harus.Dikuasai.Staf.Public.Relations
Kehidupan Kuliah Mahasiswa Public Relations
Diposting oleh Unknown"Public Relations is the deliberate, planned and sustained effort to
establish and maintain mutual understanding between an organization and
its publics" atau "Humas adalah usaha yang disengaja,
direncanakan, dan berkelanjutan untuk mendirikan dan menjaga pengertian
timbal-balik antara suatu organisasi dan masyarakatnya".
Pengertian
mengenai Public Relations (PR) di atas bersumber dari British
Institute of Public Relations. PR atau dalam bahasa Indonesianya adalah
Hubungan Masyarakat (Humas) adalah salah satu profesi yang pupuler dan
menjanjikan di masa sekarang ini. Begitu banyaknya orang yang ingin
menjadi PR, maka jurusan PR di berbagai kampus pun ikutan menjadi
populer. Saat ini saya merupakan mahasiswi jurusan Public Relations di
London School of Public Relations-Jakarta.
Public Relations
merupakan salah satu bagian dari ilmu komunikasi. Ketika kamu memilih
ilmu komunikasi sebagai jurusan di kuliahmu, pada semester-semester
awal, kamu akan mempelajari ilmu komunikasi secara umum. Baru saat
semester tiga atau semester lima (setiap kampus memiliki ketentuan yang
berbeda-beda), kamu diwajibkan untuk memlilih satu konsentrasi dari ilmu
komunikasi, yang terdiri dari Public Relations, Mass
Communication/Broadcasting, Advertising, serta Marketing Communication.
Saat
sudah memilih konsentrasi, barulah kamu akan fokus mempelajari satu
bidang, seperti Public Relations. Mempelajari Public Relations sangat
lah menarik. Bekerja di bidang PR juga menarik, menantang, serta tidak
statis atau monoton. Jika berbicara tentang PR, kata utamanya adalah
citra, image, dan reputasi.
Yah, memang benar fungsi PR adalah
menjaga citra, image, serta reputasi atau kata lainnya adalah nama baik
suatu organisasi. Banyak hal yang dipelajari di jurusan ini, antara lain
belajar bagaimana cara merencanakan, membuat, dan menyiapkan event atau
acara, seperti peluncuran produk dan konferensi pers.
PR tidak
hanya bekerja di awal atau sebelum acara, tetapi hingga acara berakhir
pun PR tetap aktif bekerja dalam bagian evaluasi. Dalam membuat acara,
PR bekerja dengan melakukan melakukan analisa terhadap situasi saat ini,
menetapkan tujuan, memilih masyarakat yang akan menjadi audiens,
memilih media yang cocok dengan target publik, menyusun budget, hingga evaluasi.
Salah
satu contoh evaluasi dilakukan dengan me-monitor hasil-hasil publikasi
acara dari berbagai media. Oleh karena itu, hubungan PR dengan media
harus lah dijaga dengan baik. Kamu akan mendapat mata kuliah Media
Relations yang berguna untuk mengetahui bagaimana hubungan PR dan media
yang seharusnya terjalin.
Kamu akan mendapatkan mata kuliah PR
& Publicity, di mana kamu akan belajar bagaimana membuat press
release atau siaran pers yang baik dan benar sehingga dapat diterima
oleh media. Press release merupakan berita yang dibuat PR lalu dikirim
ke media.
Jika press release cocok dan sesuai, maka media akan melakukan editing dari
press release menjadi artikel yang akan dipublikasikan. Yang menarik di
sini adalah semua kegiatan publikasi yang dilakukan PR dengan media
adalah gratis alias tidak perlu membayar apapun, tidak seperti halnya
memasang iklan di media yang harus bayar.
Ada pula mata kuliah
fotografi. Fotografi di sini bukannya mengajari kamu bagaimana memotret
layaknya seorang fotografer profesional, tapi di sini menekankan
bagaimana menghasilkan foto yang sesuai dengan pesan yang akan
dikomunikasikan kepada masyarakat. Dalam hal fotografi, PR akan
mengambil peran yang aktif dalam memilih jasa fotografer yang akan
dipergunakan, memberikan penjelasan kepada fotografer mengenai foto
seperti apa yang harus dihasilkan, dan saat pemotretan dilakukan.
Jika
ada suatu isu, rumor, bahkan krisis di perusahaan, inilah saatnya PR
untuk bekerja menjaga bahkan mengembalikan reputasi perusahaan yang
sudah menjadi negatif di mata masyarakat melalui berbagai strategi dan
taktik. Masih banyak mata kuliah lainnya yang akan dipelajari di jurusan
Public Relations.
Bisa dilihat bukan, bahwa pekerjaan PR itu
menantang, tidak monoton sehingga tidak membosankan, dan beraneka macam
hal bisa dilakukan oleh PR. Oleh karena itu, pendapatan orang yang
berprofesi menjadi PR pun juga menjanjikan.
Ingat, segala hal
yang berhubungan dengan PR selalu tidak jauh-jauh dari yang namanya
komunikasi. Buat kamu yang tertarik, gak ada salahnya untuk mendaftar
di jurusan Public Relations. Semoga berhasil!
Sumber : http://kampus.okezone.com/read/2014/06/18/367/1000474/kehidupan-kuliah-mahasiswa-public-relations
Fungsi Public Relation
Diposting oleh UnknownFungsi Public Relation
Menurut
Maria (2002, p.31), “public relation merupakan satu bagian dari satu
nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas
organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya
sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas
dan benar terhadap organisasi tersebut”. Hal ini sekedar memberikan
gambaran tentang fungsi public relation yaitu:
1. Kegiatan yang
bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian
dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
3.
Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik,
sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau
perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya,
citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan
produktivitas bisa dicapai secara optimal.
4. Usaha menciptakan
hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan
publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang
sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang
bersangkutan.
Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih
berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif
perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan
opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relation yang
dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk
memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau
perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap
karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi
dalam
meningkatkan kinerjanya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi
public relation adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan
adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani,
mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah
(Black, 2002).
Sumber : http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/public-relation-definisi-fungsi-dan.html
Tujuan Public Relation
Diposting oleh Unknown
Menurut Rosady Ruslan (2001, p.246) tujuan public relation adalah sebagai berikut:
a. Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.
b. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
c. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation.
d. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
e. Mendukung bauran pemasaran.
Jefkins (2003, p.54) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
b. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
c. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
d. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru.
e. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
f. Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
g. Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
h. Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
i. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain.
j. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
k. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
l. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
m. Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
n. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
Secara keseluruhan tujuan dari public relation adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Mulyana, 2007). Selain itu public relation bertujuan untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik (Maria, 2002).
Sumber : http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/public-relation-definisi-fungsi-dan.html
Definisi public relation
Diposting oleh UnknownDefinisi public relation adalah
usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna
membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi
dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation
dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002).
Pengertian
public relation adalah: Interaksi dan menciptakan opini publik sebagai
input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi
yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang sangat
penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan
dengan secara terus menerus karena public relation merupakan
kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan (Maria, 2002, p.7).
Hal
ini didukung oleh pendapat Alma yang mengatakan bahwa “public relation
adalah kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk membangun citra yang
baik terhadap perusahaan” (2002, p.145). Sedangkan Marston mengatakan
“public relation adalah suatu perencanaan dengan menggunakan komunikasi
persuasif untuk mempengaruhi persepsi masyarakat” (1999, p.1). Scholz
(1999,p.2) mengatakan bahwa “public relation adalah suatu perencanaan
yang mendorong untuk mempengaruhi persepsi masyarakat melalui
pelaksanaan tanggung jawab sosial berdasarkan suatu komunikasi timbal
balik untuk mencapai keuntungan pada kedua belah pihak”.
Pengertian public relation secara umum dan khusus sebagai berikut:
1. Pengertian Umum
Public
relation adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan
opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan
menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik,
bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya
pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. Crystallizing
Public
Opinion menyebutkan bahwa public relation adalah profesi yang mengurusi
hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan hidup
perusahaan itu (Widjaja,2001).
2. Pengertian Khusus
Public
relation adalah fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan
memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama
antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu
manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik, menjelaskan dan
menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik,
membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan
secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu
mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan teknik suara yang
layak dalam komunikasi sebagai alat utama (Maria, 2002). Dalam buku
dasar-dasar public relation (Wilcox dan Cameron,2006,p.5) juga
mengatakan bahwa “public relations is a management function, of a
continuing and planned character, through which public and private
organizations and institutions seek to win and retain the understanding,
sympathy, and support of those with whom there are or maybe concerned
by evaluating public opinion about themselves, in order to correlate, as
far as possible their own policies and procedures, to achieve by
planned and widespread information more productive corporation and more
efficient fulfillment of their common interests”. yang kurang lebih
memiliki arti public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap
budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh
organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina
saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai
hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai
organisasi atau lembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang
lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih
efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.
Sumber : http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/public-relation-definisi-fungsi-dan.html
FUNGSI SISTEM ADMINISTRASI PERKANTORAN
Diposting oleh UnknownFUNGSI SISTEM ADMINISTRASI PERKANTORAN
Jenis Permasalahan
|
Contoh
|
1. Organisasi secara umum
|
Biaya tinggi, produktivitas rendah, pemborosan, keuntungan yang rendah, struktur organisasi yang buruk.
|
2. Berhubungan dengan pengelolaan
|
Penempatan
personil tidak sesuai dengan keahlian, kesulitan dalam menentukan
tanggung jawab, kurangnya interaksi dengan pekerja, kegagalan dalam
kepemimpinan.
|
3. Kondisi pribadi individu
|
Kurangnya
motivasi, keterlambatan dan ketidakhadiran pekerja, moral yang
rendah, meningkatnya masalah interpersonel dalam pekerjaan.
|
4. Sistem informasi
|
Kurangnya
kontrol atas pembuatan catatan, alur pekerjaan yang tidak efektif,
kerangnya pengetahuan tentang informasi yang dibutuhkan perusahaan,
keterlambatan dalam penyelesaian pekerjaan, kerja lembur yang
berlebihan.
|
Pentingnya Ekonomi dalam Pembangunan
Diposting oleh UnknownPentingnya Ekonomi dalam Pembangunan
Mengapa persoalan di atas perlu dikemukakan secara terperinci, tidak
lain adalah agar ilmu administrasi bisnis dapat menempati perannya yang
sesuai dalam pembangunan bangsa. Kita secara jujur harus mengakui bahwa
bangsa Indonesia masih sangat lemah pada aspek ini, yakni pengembangan
jiwa entrepreneurship. Barangkali saat ini tidak sedikit orang yang
berkeinginan atau telah pula mencoba untuk menjadi usahawan. Tidak
sedikit pula di antara mereka yang sungguh-sungguh memiliki jiwa
kewirausahaan. Artinya pada level praktek, kita barangkali tidak akan
kekurangan stok entrepreneurship.
Namun, pada sisi lain, kita harus mengakui bahwa pemahaman keilmuan
mengenai hal ini secara akademis masih sangat terbatas dikembangkan di
Indonesia. Padahal tidak sedikit universitas atau akademi yang
mengajarkan administrasi bisnis. Boleh jadi persoalannya adalah pada
tataran konseptual sebagaimana diuraikan di atas. Jika perbedaan domain
antara ilmu administrasi bisnis dan manajemen tidak dipahami secara
tepat, maka tidak salah kalau konsep-konsep atau gagasan yang
dikembangkan juga akan ikut terbawa keliru. Ini adalah semacam otokritik
bagi kita bersama, yakni orang-orang yang bergerak di lapangan keilmuan
administrasi bisnis.
Dengan perangkat-perangkat keilmuan yang tidak dikembangkan dengan
proporsi yang sesuai dengan domain dari disiplin ilmu itu sendiri, akan
sulit diharapkan suatu kemajuan ilmiah dalam aplikasi praktis ilmu
administrasi bisnis itu sendiri. Pada gilirannya, kebutuhan masyarakat
akan wawasan keilmuan yang dibutuhkan untuk mendukung dunia bisnis juga
tidak terpenuhi dengan baik. Menurut Schumpeter (dalam Mintzberg et.al.,
1998: 125-8), seorang entrepreneur tidak mesti seseorang yang
menanamkan modal awal untuk membangun suatu usaha atau menemukan suatu
produk baru yang menjanjikan peluang. Seorang entrepreneur adalah orang
yang memiliki gagasan bisnis (business idea). Suatu gagasan barangkali
kelihatan remeh atau sepele, namun di tangan seorang entrepreneur ia
bisa menjadi sesuatu yang powerful, dan pada gilirannya mendatangkan
keuntungan (profitable). Dalam mengelola usaha, dia tidak dibatasi oleh
kalkulasi-kalkulasi teknis atau kuantifikasi, melainkan lebih
mengandalkan intuisi, penilaian (judgment), kebijaksanaan (wisdom),
pengalaman, dan pemahaman (insight).
Kreativitas mereka tidak dibatasi oleh cara-cara yang ada, melainkan
mampu menemukan kombinasi-kombinasi baru yang menguntungkan, yang boleh
jadi tidak dilihat orang sebelumnya. Dari penjelasan ini, kita bisa
mengatakan bahwa akan sangat terbatas sumbangan ilmu administrasi bisnis
bila ia terpaku pada aspek teknis dan pengelolaan operasional dan
manajemen keseharian organisasi. Justru pada domain inilah ilmu ekonomi
dan manajemen tidak banyak berbicara (Minztberg, 1998: 125), karena
sudah melekat pada aspek-aspek operasional yang cukup rumit dalam dunia
bisnis. Pada sisi ini, administrasi bisnis seharusnya masuk dan
memberikan kontribusinya.
Jika dilihat dari perspektif makro, yakni pembangunan sebuah negara,
maka kita tidak bisa memungkiri bahwa ekonomi merupakan tulang-punggung
yang sangat penting. Indonesia kaya akan sumberdaya alam, jumlah
penduduk, posisi geografis yang strategis di antara dua benua, dan
lain-lain. Namun, tanpa pemahaman semangat kewirausahaan yang dilandasi
oleh pengembangan keilmuan yang tepat di bidang administrasi bisnis,
maka segenap potensi tersebut tidak akan bisa termanfaatkan dengan baik.
Dan, kita cukup melihat kepada tetangga kita yang kecil, yakni
Singapura, sebagai sekedar perbandingan. Tanpa modal kekayaan alam dan
luas wilayah yang relatif sangat kecil, negara tersebut mampu
menempatkan diri di tengah-tengah persaingan global yang ketat. Bahkan
untuk aspek turisme, kita harus berkaca kepada negara ini. Tanpa modal
kekayaan panorama alam, ragam budaya, dan lain-lain yang berlimpah kita
miliki, Singapura toh tetap mampu menarik para pelancong dari berbagai
penjuru dunia.
Demikian pula untuk sektor-sektor jasa, yang mengandalkan kapasitas
sumberdaya manusia terdidik, negara ini termasuk yang paling menguasai
di wilayah Asia Tenggara. Tentu saja, ilmu administrasi bisnis bukan
satu-satunya yang patut disalahkan untuk ketertinggalan kita ini. Banyak
faktor yang berpengaruh dan dapat menjelaskan mengapa Indonesia tidak
mampu membangun tulang-punggung perekonomian yang kokoh, khususnya di
sektor riil. Akan tetapi, kita dapat mengatakan bahwa tanpa ilmu
administrasi bisnis yang dikembangkan dengan baik, maka banyak persoalan
dalam perekonomian kita yang tidak bisa terselesaikan sesuai harapan.
Artinya, ini adalah tugas penting dari ilmu administrasi. Sinergi antara
ilmu dan praktek diperlukan untuk memberikan hasil yang optimal dalam
setiap usaha atau ikhtiar, apa pun itu jenisnya. Apalagi usaha bisnis.
Segala sesuatu harus diperhitungkan secara cermat, penuh perencanaan,
dan mengandung konsekuensi langsung terhadap kelangsungan hidup
organisasi. Kombinasi antara pengembangan ilmu dan praktek bisnis sangat
diperlukan, agar potensi kewirausahaan yang ada di masyarakat mendapat
topangan yang kuat dari kajian-kajian ilmiah di bidang administrasi
bisnis. Ini sekedar untuk menggaris-bawahi, bahwa mereka yang menekuni
ilmu administrasi bisnis tidak boleh hanya terbenam pada aspek-aspek
teknikal dari manajemen pengelolaan organisasi bisnis. Harus ada wawasan
yang lebih luas, dan mampu menempatkan konsep-konsep administrasi ke
dalam konteks yang sesuai, yakni strategi dan tujuan organisasi. Dan
dibalik semua itu, adalah adanya pemahaman terhadap hakekat jiwa
kewirausahaan atau entrepreneurship sebagai tipikal kepemimpinan dalam
dunia bisnis.
Sumber : http://www.sarjanaku.com/2010/01/makalah-peran-administrasi-bisnis-dalam.html
PERAN ADMINISTRASI BISNIS DALAM PEMBANGUNAN BANGSA
Diposting oleh UnknownSelain itu, secara praktis, ini berimplikasi kepada perumusan gagasan-gagasan yang lebih tajam dan inovatif, dimana administrasi bisnis perlu mengembangkan pemikiran yang sesuai dengan bidang kajiannya, yakni memberikan kerangka ilmiah kepada aktivitas bisnis yang berkembang di masyarakat. Ini penting sebagai bentuk sumbangan nyata dunia akademis kepada masyarakat.
Pemahaman terhadap perbedaan yang mendasar antara administrasi dan manajemen ini, bukan sekedar upaya untuk membedakan satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lain yang secara kebetulan memiliki kemiripan. Di dalam perbedaan tersebut terdapat konsekuensi praktis maupun teoritis, sehingga perlu dicermati untuk menghindari kerancuan antara satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya.
- In business, administration consists of the performance of business operations and thus the making or implementing of major decisions. Administration can be defined as the universal process of organizing people and resources efficiently so as to direct activities toward common goals and objectives.
- In some organisational analyses, management is viewed as a subset of administration, specifically associated with the technical and mundane elements within an organization's operation. It stands distinct from executive or strategic work. (WIKIPEDIA DICTIONARWIKIPEDIA DICTIONARY)
Di sini dapat dicermati adanya pemisahan yang jelas antara fungsi administrasi dan fungsi manajemen dalam bisnis. Bahwa dalam bidang bisnis, administrasi adalah mencakup penyelenggaraan operasi-operasi bisnis, yakni membuat dan mengimplementasikan keputusan-keputusan besar (major decision) bagi organisasi.
Sebaliknya, manajemen dapat dipandang adalah bagian (subset) atau perpanjangan tangan administrasi, khususnya berkaitan dengan unsur-unsur teknis dan keseharian di dalam operasi organisasi. Manajemen berdiri terpisah dari tugas eksekutif dan strategik yang merupakan tugas pokok administrasi. Oleh karena itu, administrasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses universal yang mengorganisasikan manusia dan sumberdaya secara efisien, sedemikian rupa sehingga mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi kepada sasaran-sasaran dan tujuan bersama.
Kita dapat memahami bahwa di tingkat praktek barangkali akan sulit menarik garis pemisah yang tegas antara administrasi dan manajemen. Kedua-duanya difungsikan untuk menggerakkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya, dan kedua-duanya dimaksudkan untuk mengelola sumberdaya organisasi (baik faktor manusia maupun material) sebaikbaiknya. Seolah-olah keduanya berbaur menjadi satu pada level praktek. Namun, setidaktidaknya perbedaan ini harus diperlihatkan dengan jelas pada level teoritik atau kajian keilmuan. Ini dimaksudkan agar tidak terjadi kerancuan atau salah menempatkan posisi bidang ilmu.
Hodgkinson (1978: 5) sangat perhatian terhadap persilangan posisi ini. Ia mendefinisikan administrasi sebagai: ”those aspects dealing more with the formulation of purspose, the value-laden issues, and the human component of organizations”. Sementara manajemen diartikan, “those aspects wich more routine, definitive, programmatic, and susceptible to quantitative methods.” Jadi, administrasi adalah aspek-aspek yang lebih berurusan dengan penetapan arah organisasi, sementara manajemen mengurusi bagaimana mencapai arah yang telah ditetapkan tersebut. Oleh karena itu Hodgkinson meletakkan administrasi pada level atas (para pengambil keputusan tertinggi dalam organisasi), sementara manajemen ada pada level menengah-bawah.
Administrasi berorientasi pada tujuan (end-oriented) sementara manajemen berorientasi pada sarana atau cara (means-oriented). Dia mengutip pula Herbet A. Simon (1957), yang dalam bukunya Administrative Behavior mendefinisikan adminsitrasi secara amat simpel sebagai “the art of getting things done”. Kendati ringkas, namun pengertian ini memadai karena menekankan administrasi sebagai seni (art), sementara manajemen lebih dekat kepada teknis (science). Sampai di sini kita bisa menarik sebuah kesimpulan, bahwa titik-berat ilmu administrasi bisnis adalah memimpin bisnis, dalam arti menetapkan arah dan mengelola proses organisasi secara makro untuk mendapatkan hasil yang seoptimal mungkin dari sumberdaya yang ada.
Kemampuan seorang administrator bisnis bukan semata-mata diukur dari seberapa efisien dan efektif ia memimpin, melainkan pertanyaan yang lebih mendasar: apakah arah kepemimpinannya akan membawa suatu bisnis ke arah yang tepat, atau tidak? Apakah ia mampu menggunakan seni kepemimpinannya untuk menggerakan unsur manusia dalam organisasi, atau tidak? Apakah ia mampu merefleksikan posisi organisasi di dalam lingkungan operasionalnya dan menetapkan strategi yang tepat, atau tidak? Singkatnya, semua ini adalah ukuran-ukuran kualitatif dari suatu proses bisnis. Sementara seorang manajer tidak dituntut demikian, melainkan lebih pada pertanggung-jawaban terhadap penggunaan sumberdaya secara efektif dan efisien.
Dengan kata lain, alat ukurnya adalah metode kuantitatif. Apa implikasi dari perbedaan tugas dan tanggung-jawab tersebut? Jika dilihat dari sudut-pandang keilmuan, berarti mereka yang mempelajari ilmu administrasi bisnis harus mengenal dan menguasai hal-hal yang diperlukan oleh seorang administrator dalam mengelola bisnis. Tentu saja, perangkat-perangkat teknis yang diperlukan untuk menjalankan organisasi bisnis perlu dikuasai, yang dalam hal ini adalah ilmu manajemen bisnis. Namun yang lebih mendasar, bahwa pengelolaan bisnis di tangan seorang administrator membutuhkan pula pemahaman terhadap kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan penentuan strategi organisasi. Inilah fokus perhatian yang tidak boleh ditinggalkan atau dilupakan dalam mempelajari administrasi bisnis.
Profil Entrepreneurship
Kalau kita sepakat bahwa administrasi bergerak pada upper level dan terutama bersifat kebijakan, dan bahwa tugas dan fungsi administrator dalam bisnis adalah pada level strategik dan outward-looking, maka gagasan ini membawa kita pada premis berikutnya: bahwa “adminsitrator tidak lain adalah seorang pemimpin”. Dan, jika dipahami dari perspektif bisnis, seorang pemimpin dibedakan dari manajer adalah dari aspek visi dan jiwa entrepreneurship.
Seorang pemimpin bisnis tidak akan membawa manfaat yang berarti bagi organisasi bisnis yang dikelolanya, kecuali ia memiliki semangat entrepreneurship yang tinggi. Dia harus memiliki wawasan atau horizon pandangan yang luas, berani mengambil keputusan yang sulit atau melawan arus, melihat jauh ke depan, dan tentu saja harus kaya dengan ide-ide orisinil dan segar. Tanpa kemampuan dan daya inovatif yang kuat, seorang pemimpin bisnis akan tertinggal dalam persaingan, dan tidak mampu membaca atau melihat peluang yang tersedia pada market. Organisasinya akan berada pada urutan belakang, atau sekedar pengekor dari yang sudah ada.
Warren Bennis (1989), On Becoming a Leader, menjelaskan perbedaan manajer dan leader sebagai berikut:
- Tugas manajer mengelola, tugas pemimpin melakukan inovasi
- Manajer adalah copy, pemimpin adalah orisinal
- Manajer berfokus sistem dan struktur organisasi; pemimpin berfokus pada unsur manusia ( people )
- Manajer menitik-beratkan kontrol; pemimpin menekankan kepercayaan (trust)
- Manajer mengambil sudut pandang jangka pendek, pemimpin melihat perspektif jangka panjang.
- Manajer memperhatikan ke dalam dan tugas keseharian (bottom-line); pemimpin melihat keluar dan mencari visi ( horizon )
- Manajer cenderung meniru (imitates); pemimpin membuat hal baru (originates)
- Manajer menerima status quo; pemimpin menantang status quo administrator membutuhkan pula pemahaman terhadap kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan penentuan strategi organisasi. Inilah fokus perhatian yang tidak boleh ditinggalkan atau dilupakan dalam mempelajari administrasi bisnis.
- Manajer adalah pelaksana yang baik (classic good soldier); pemimpin adalah pribadi tersendiri.
Pada tataran ideal inilah seharusnya mereka yang mempelajari administrasi bisnis menempatkan dirinya. Pemahaman yang mendalam mengenai apa dan siapa itu entrepreneur merupakan dasar dalam memahami kajian administrasi bisnis. Termasuk di sini barangkali salah-paham yang kerap terjadi ketika orang mendengar kata ”wiraswasta” atau ”wirausahawan”, dan membayangkan sosok seorang pengusaha kecil yang bergelut dengan kegiatan-kegiatan bisnis berskala minimal, katakanlah UKM (Usaha Kecil dan Menengah). Pandangan ini tidak seratus persen salah, tapi dapat menyesatkan. Pada intinya, kewiraswastaan atau entreprenurship bukan masalah besar atau kecilnya usaha, melainkan pada karakteristik khusus yang menandai cirinya sebagai tipikal seorang pemimpin bisnis. Artinya, jika ia seorang wirausahawan sejati maka pada suatu ketika bisnis yang ia kembangkan pasti akan meningkat atau menanjak, dan tidak menutup kemungkinan mencapai skala besar.
Bill Gates barangkali salah satu sosok wirasuhawan kontemporer yang saat ini paling dikenal, karena terhitung telah menjadi orang terkaya di dunia (konon dia memulai bisnisnya dari ruang garasi). Tekad dan kegigihan seorang pemimpin bisnis inilah yang seharusnya menjadi ranah administrasi bisnis. Tentu saja, semua ini dalam konteks studi atau kajian akademis, bukan biografi atau sekedar cerita suka-duka seorang bisnisman mengembangkan usahanya. Jadi, titik-berat kepada pendalaman mengenai hakekat kewirasuhaan itulah yang perlu ditekankan, kendati tidak semua mereka yang belajar administrasi bisnis akan menjadi wirausaha. Ini sekedar untuk menekankan domain utama disiplin ilmu kita, yakni menekankan pada aspek adminsitrasi sebagai penentu atau leader dalam organisasi bisnis.
Sumber : http://www.sarjanaku.com/2010/01/makalah-peran-administrasi-bisnis-dalam.html
peluang karier untuk lulusan sarjana bidang administrasi bisnis
Diposting oleh UnknownMendirikan perusahaan
Saat
ini tidak mudah untuk menjalankan bisnis kecil, dan mimpi saja tidaklah
cukup. Menurut artikel yang dirilis The New York Times, "10 Alasan
Kegagalan Bisnis Kecil", hampir semua bisnis kecil yang gagal ini minim
dalam praktik bisnis. Hal ini bisa dihindari jika pemilik perusahaan
memiliki pendidikan dasar dalam bidang bisnis.
Pemilik
bisnis kecil perlu mengerti praktik perekrutan terbaik, undang-undang
tenaga kerja, permintaan pasar, dan akunting. Mereka harus mengetahui
bagaimana cara mengelola sebuah tim karyawan, menjaga hubungan baik
dengan pelanggan, dan mampu membuat keputusan penting dalam keadaan
mendesak. Baik Anda tertarik pada bisnis studio rekaman, toko pakaian,
maupun kuliner, gelar sarjana sains bidang administrasi bisnis akan
memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang bagaimana menjalankan
sebuah usaha.
Manajer Sumber Daya Manusia (SDM)
Jika
Anda menyukai bekerja dengan orang lain, maka gelar sarjana sains
bidang administrasi bisnis akan menjadikan Anda sebagai kandidiat besar
bagi setiap perusahaan yang tengah menjadi Manajer SDM. Beberapa
kualitas yang dicari sebuah perusahaan dalam diri calon pelamar pada
bidang Manajer SDM adalah keterampilan manajerial, keterampilan
berorganisasi, merupakan seorang komunikator yang baik dan unggul ketika
berbicara di depan umum, kemampuan untuk cepat menilai situasi dan
membuat keputusan penting, serta kemampuan untuk mengembangkan dan
memimpin tim. Semua keterampilan yang dicari oleh perusahaan tersebut
merupakan bagian yang terintegrasi selama proses perkuliahan dalam
menyandang predikat sarjana sains di bidang adminstrasi bisnis.
Posisi Manajemen
Apakah
Anda sudah bekerja di sebuah pekerjaan penuh-waktu dan mencari cara
untuk mendapat promosi? Maka, kembalilah ke kampus untuk menerima gelar
dalam bidang bisnis sebagai investasi praktis yang akan terbayar dalam
jangka panjang. Meskipun penting bagi para manajer untuk memiliki rasa
yang baik dari hari-hari operasi di tempat kerja, pemilik bisnis dan
eksekutif lebih memilih tingkat manajemen karyawan mereka untuk memiliki
pengertian luas tentang apa yang benar-benar dibutuhkan untuk
menjalankan bisnis.
Konsultan Manajemen
Profesi
sebagai konsultan manajen merupakan salah satu alternatif pilihan bagi
lulusan sarjana sains bidang administrasi bisnis. Sebagai seorang
konsultan, Anda akan diminta oleh klien untuk melihat bagaimana
perjuangan sebuah perusahaan dan bagaimana perusahaan tersebut
beroperasi, meninjau data karyawan, teliti dalam memeriksa catatan
keuangan, dan saat melakukan wawancara secara personal. Dengan begitu,
nantinya Anda berpeluang untuk membuat perusahaan lebih maju.
Direktur Eksekutif
Untuk
menjadi direktur eksekutif di sebuah perusahaan, sarjana bidang ilmu
pengetahuan bisnis maupun ilmu pengetahuan administrasi bisnis adalah
kuncinya. Namun, semua materi yang diterima selama kuliah harus didukung
dengan pengalaman kerja dalam bidang manajerial yang tinggi.
Sumber : http://berbagiilmu-mu.blogspot.com/2013/10/prospek-kerja-lulusan-administrasi.html
4 Manfaat Administrasi Bagi Bisnis Anda
Diposting oleh Unknown- Membuat catatan / register harian atas penjualan
- Membuat register atas setiap pembelian persediaan
- Menyimpan nota-nota atas pembelian
- Membuat dan menyimpan nota untuk setiap penjualan usaha anda.
- Mengetahui seberapa besar laba usaha anda. Dengan melakukan administrasi anda dapat lebih memastikan seberapa besar keuntungan yang anda peroleh tidak dengan cara mengira-ngira, setiap catatan penjualan dan pembelian adalah bukti dan data yang jelas.
- Menghindari dari resiko kerugian. Dengan melakukan administrasi, setidaknya anda tidak akan lupa dan salah dalam menetapkan suatu harga penjualan, bila tidak ada catatan pembelian dan nota-nota pembelian tidak anda simpan dengan baik, adakalanya suatu saat anda lupa berapa harga pembelian persediaan yang telah anda bayar, tentunya anda akan kesulitan dalam menetapkan harga penjualan .
- Data bagi pengembangan bisnis. Bila bisnis anda telah diterapkannya administrasi dengan baik, anda dapat dengan mudah membandingkan besarnya penjualan setiap bulan atau setiap tahun, dan anda dapat dengan mudah mengukur seberapa besar persentase pertumbuhan bisnis anda. Mungkin anda akan mulai mencoba melakukan penambahan modal agar bisnis anda semakin berkembang.
- Sebagai data penting bagi investor anda. Seiring dengan kemajuan bisnis yang anda jalani, tentunya anda akan melakukan penambahan modal agar bisnis anda lebih maju dan berkembang, mungkin anda akan mencari investor atau partner bisnis. Investor bisa perorangan atau suatu lembaga seperti bank, koperasi dan lembaga lainnya. Siapapun investor bisnis anda, terntu mereka memerlukan suatu data untuk mengetahui seberapa besar kemajuan usaha dan laba usaha anda, bila anda telah melakukan administrasi pada bisnis, tentu data-data tersebut telah anda miliki.
Sumber : http://izonarsip.blogspot.com/2014/04/4-manfaat-administrasi-bagi-bisnis-anda.html
Contoh Teori Fungsi-Fungsi Administrasi dan Manajemen
Diposting oleh UnknownBeberapa Contoh Teori Fungsi-Fungsi Administrasi dan Manajemen
Di bawah ini diberikan beberapa contoh dari berbagai teori yang telah dikemukakan.
- Henry Fayol, merupakan seorang ahli yang pertama kali menulis
tentang teori administrasi dan manajemen dalam bukunya yang berjudul General and Industrial Management. Fayol mengatakan bahwa fungsi administrasi dan manajemen itu ialah:
- planning (perencanaan),
- organizing (pengorganisasian),
- commanding (pemberian komando),
- coordinating (pengkoordinasian), dan
- controlling (pengawasan).
- Luther M. Gullick, sarjana yang dalam karyanya Papers on the Science of Administration, mengatakan bahwa fungsi-fungsi organik administrasi dan manajemen adalah:
- planning (perencanaan),
- organizing (pengorganisasian),
- staffing (pengadaan tenaga kerja),
- directing (pemberian bimbingan),
- coordinating (pengkoordinasian),
- reporting (pelaporan), dan
- budgeting (penganggaran).
CIRI-CIRI ADMINISTRASI
Diposting oleh Unknown CIRI-CIRI
ADMINISTRASI adalah sebagai berikut:
a). Adanya kelompok manusia (2 orang atau lebih)
b). Adanya kerjasama dari kelompok tersebut
c). Adanya bimbingan, kepemimpinan, dan pengawasan
d). Adanya tujuan kelompok
Pendapat yang mempersamakan administrasi dan manajemen
a. William H. Newman:
Bukunya berjudul “administrative action”, tapi isinya menyangkut “the
techniques of organization and managemen”.
b. M.E. Dimock :
“Administration or management is a planned approach to the solving of all kinds
of problems in almost eveery individual or group acitivity both public or
private”.
fungsi pokok “ADMINISTRATION”
Diposting oleh Unknown Dalam karya besar
Henri Fayol yang berjudul ADMINISTRATION INDUSTRIELLE ET
Pengertian Administrasi Bisnis
Diposting oleh UnknownAdmisnistrasi Niaga atau yang sekarang menjadi popular
dengan sebutan Administrasi Bisnis, adalah bagian dari ilmu-ilmu sosial yang
mempelajari proses kerja sama antara dua orang atau lebih dalam upaya mencapai
suatu tujuan,merupakan ilmu yang berfokus pada prilaku manusia. Sebagai ilmu,
administrasi mempunyai objek, subjek, dan metode. Objek dari ilmu administrasi
adalah orang-orang dengan prilakunya, subjek yang dipelajari adalah bentuk atau
bagian serta mekanisme kerja sama, sedangkan metode merupakan cara atau
pemikiran yang dikembangkan untuk mencapai tujuan dari kerja sama tersebut.
Smber : http://deryandara.blogspot.com/2012/01/pengertian-administrasi-bisnis-dan.html
Cara Melatih Softskill Pada Diri Sendiri
Diposting oleh UnknownBanyak di antara kita tahu bahwa sostskill seseorang di tentukan dengan
tolak ukur seseorang itu dalam mengembangkan sofskillnya. Kalau menurut
saya sofskill adalah suatu bakat yang dimiliki seseorang sejak lahir,
bakat itu sendiri bisa dikategori seperti hobby yang mengantar bakatnya
menjadi suatu hal yang luar biasa, bisa dicontohkan seperti bakat
bermain gitar, sepak bola,menyanyi dan lain sebagainya.Namun disini saya
juga ingin memberi tahu bahwa softskill itu sendiri tidak akan berjalan
sempurna apabila tidak di iringi dengan Hard Skill, begitu pun
sebaliknya.Softskill itu sendiri akan nampak apabila seseorang telah
menemukan jati dirinya. Namun ada juga yang tidak akan mendapatkan
softskill dari dirinya sendiri apabila dia tidak ada keinginan untuk
berubah yang besar dalam hidupnya dari pola hidup yang buruk ke pola
hidup yang lebih baik dari sebelumnya.
Karena Soft skill itu sendiri akan lahir apabila seseorang memiliki
motivasi yang besar untuk berubah lebih baik dari sebelumnya. Softskill
sendiri sangat berkaitan dengan suatu ketrampilan yang harus seimbang.
Contohnya seorang beladiri tidak hanya melatih skillnya namun dia juga
harus melatih mental dan pikiran, lalu semua itu disatukan baru bisa
mendapatkan kesempurnaan dalam berlatih.Istilah ketrampilan softskill
ialah istilah yang mengacu pada kepribadian seseorang yang di asah dari
dalam lalu di lengkapi pula dengan keterampilan Hard Skill.
Softskill adalah suatu kemampuan atau keterampilan dari diri seseorang
dalam berhubungan dengan orang lain ( termasuk dengan dirinya sendiri
).Sehingga softskill itu mempunyai atribut, dengan demikian meliputi
nilai yang dianut, motivasi, perilaku, karakter, kebiasaan, dan sikap.
Atribut atribut ini dimiliki oleh setiap orang yang tentunya tidak sama
satu dengan yang lainnya, yang biasanya juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya :
1. Kebiasaan
2. Berfikir
3. Berkata
4. Bersikap
5. Bertindak
Namun pengaruh-pengaruh ini dapat berubah jika seseorang itu mau
merubahnya dengan cara membiasakan diri dengan hal-hal yang baru
tentunya.
Softskill juga bisa dikatakan sebagai suatu kemampuan yang mempengaruhi
kita untuk bagaimana berinteraksi dengan orang lain, softskill juga
memuat beberapa komponen yaitu komunikasi yang efektif, berpikir yang
kreatif dan kritis, dan masih banyak lagi hal lainnya. Bagaimana
masing-masing orang saja yang mempunyai pikiran hal-hal yang memuat dari
softskill itu sendiri.
Softskill juga melatih diri seseorang untuk dapat bagaiman berinteraksi
dengan masyarakat yang baik, karena komunikasi yang baik itu sangat
diperlukan oleh seseorang. Karena berinteraksi yang baik itu juga dapat
mencerminkan diri seseorang. Biasanya kalau orang dapat berinteraksi
yang baik tentunya dapat cepat beradaptasi dengan orang lain. Dan juga
sebaliknya kalau orang itu kurang baik dalam berinteraksi tentunya
sangat agak lambat dalam berinteraksi.
Softskill juga bukan hanya sekedar dari suatu hal yang tidak mempunyai tujuan, tetapi softskill juga mempunyai tujuan.
Tujuan softskill adalah dapat memberikan kesempatan kepada individu
untuk bisa mempelajari perilaku yang baru bagi dirinya dan juga
meningkatkan hubungan antar pribadi dan orang lain.
Manfaat sofskill adalah pengembangan karir serta etika professional.
Kalau softskill dilihat dari segi organisasional, softskill itu
memberikan dampak terhadap kualitas manajemen secara total.
Softskill juga dapat memberikan intervensi yaitu dengan cara pelatihan
atau pembinaan secara intensif. Untuk dapat meningkatkan nilai-nilai dan
moral dapat dilakukan dengan cara fokus terhadap diri sendiri.
Jadi menurut saya soft skill itu adalah suatu kelebihan yang terpendam
dan untuk memperolehnya harus melalui pembelajaran yang berkaitan dengan
pengembangan diri seseorang, dan kesimpulannya setiap manusia itu
memiliki apa yang namanya soft skill namun tidak banyak manusia yang
mengetahui cara memperolehnya.
Sumber : http://fajarnns.wordpress.com/2012/11/30/cara-melatih-softskill-pada-diri-sendiri/
Cara meningkatkan softskill
Diposting oleh Unknown- Menjadi bagian dari suatu organisasi, untuk belajar menghargai orang lain
- Minta pada salah seorang anggota keluarga untuk meneliti kepribadian Anda dan menulis sisi baik dan buruk kepribadian Anda
- Berusaha mengatur waktu dengan lebih baik
- Berlatih menghadapi kritik
- Berlatih cara memberi kritik dengan positif
- Berusaha untuk hidup dengan lebih baik
- Tersenyum, untuk meningkatkan energi positif.
- Menghargai orang lain
- Belajar mendengarkan orang lain
- Berkomunikasi dengan jelas
- Penuhi diri dengan rasa humor
- Jangan sering mengeluh
soft skill lainnya yang dibutuhkan dalam dunia kerja
Diposting oleh Unknown1. Planning & Organizing, mampu untuk mengatur
tugas yang harus dikerjakan hingga selesai. Kebiasaan untuk
menunda-nunda tugas tidak bisa lagi dipertahankan. Bagi Anda yang super
sibuk (kuliah sambil melakukan aktivitas di luar perkuliahan) harus
belajar mengalokasikan waktu dengan tepat termasuk membuat prioritas.
2. Tenacity (Keuletan/Kegigihan), tahan untuk
mengerjakan suatu tugas hingga selesai atau melakukan suatu tindakan
hingga tujuan tercapai. Di dalamnya termasuk berani untuk menghadapi
tantangan dan resiko, punya strategi jitu untuk mencapai tujuan. Tidak
mudah menyerah ketika mengalami kegagalan. Kalau saat ini Anda terlalu
memilih-milih lokasi untuk bekerja, tidak mau jauh dari rumah, saya ragu
kalau Anda punya keuletan dan kegigihan dalam bekerja nantinya.
3. Salesmanship. Cukup banyak BINUSIAN yang enggan
menekuni karir dibidang Sales/Marketing. Dianggap kurang bergengsi atau
menyusahkan karena harus punya mental baja untuk menghadapi customer
yang beragam dan harus mencapai target. Bpk. N. Krisbiyanto, mantan
petinggi di Telkomsel yang sekarang menjabat sebagai Corp. Human Capital
Head Bank BTPN pernah berkata kepada saya bahwa saat ini perusahaan
mencari orang yang punya kemampuan selling walaupun tidak bekerja
sebagai salesman. Biarpun Anda seorang Programmer tapi kalau Anda punya
kapasitas selling, Anda akan mengembangkan produk yang diinginkan oleh
customer/user. Salesmanship disini bukan berarti Anda harus bekerja di
bidang sales/marketing, namun Anda punya kapasitas komunikasi
interpersonal untuk mau mendengarkan ide dari klien, dan mau menerima
masukan dan keinginan untuk meningkatkan mutu produk. Kalau Anda saja
sudah alergi dengan bidang sales/marketing, maka Anda perlu sadar diri
bahwa Anda salah selama ini.
4. Stress Tolerance. Di dunia ini tidak ada orang
yang kebal terhadap stress, semua orang pasti akan dan pernah mengalami
stress. Yang menjadi perhatian adalah bagaimana diri kita menghadapi
stress yang melanda. Stress Tolerance dalam dunia kerja berarti mampu
mempertahankan kinerja yang tetap maksimal dalam kondisi yang menekan.
Cara-cara yang diterapkan dalam menghadapi stress tentunya cara yang
patut dan dapat diterima oleh perusahaan.
Sumber : http://www.binuscareer.com/Article.aspx?id=Y3MImi0UkBJb5KZgr2QeRG6bjeJKOamoLVJ64Puw3dI%3D